Berita Kaltara Terkini

Kaltara Defisit Beras 55.000 Ton, Datangkan dari Sulawesi dan Jawa untuk Penuhi Kebutuhan Warga

Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ) masih defisit beras 55.000 ton, datangkan dari Sulawesi dan Jawa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Sumarsono
DOK/IST
Ilustrasi - Lahan persawahan di Kalimantan Utara. Potensi lahan pertanian di Kaltara masih terbuka, khususnya di wilayah Bulungan, Tana Tidung, Malinau dan Nunukan. (Istimewa) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ) masih defisit beras 55.000 ton, datangkan dari Sulawesi dan Jawa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga.

Dalam rilisnya terkait pola konsumsi pangan, pusat data Kementerian Pertanian menyebutkan, setahun, setiap jiwa di Indonesia mengonsumsi 93,791 kilogram pangan dari bahan padi ( beras ).

Ini beras putih, beras ketan, bubur, bubur bayi, kue-kue basah, nasi putih, nasi goreng dan semua jenis menu makanan lain berbahan dasar padi.

Mengacu pada data pola konsumsi ini,  dengan jumlah penduduk Kaltara sebanyak 746.201 jiwa (data 2023), kebutuhan beras warga Kaltara sebesar 69.986.938 kilogram (69 ribu ton) per tahun.

Jika harga beras rata-rata di Kaltara Rp15.650, maka belanja beras masyarakat Kaltara per tahun adalah sebesar Rp1,095 triliun.

Baca juga: Bulog Tarakan Sebut Stok Beras, Gula dan Minyak Aman Jelang Nataru: Tak Ikut Andil Sumbang Inflasi

Di sisi lain, mengacu data Badan Pusat Statistik ( BPS ), produksi beras Kaltara pada 2023 sebanyak 14 ribu ton per tahun.

Dibandingkan dengan kebutuhan rata-rata konsumsi masyarakat, masih kekurangan atau defisit sekitar 55.000 ton beras atau 55 juta kilogram.

Dalam artian kurang lebih 71 persen dari total kebutuhan masyarakat Kaltara, masih harus didatangkan dari luar.

Ini menjadi peluang bagi petani di Kaltara. Di sisi lain, menjadi peluang usaha bagi pedagang yang mendatangkan beras dari Sulawesi dan Jawa ke Kaltara.

Data BPS Kaltara tentang luasan pangan dan produksi beras per hektare, untuk menutupi kekurangan 55 juta kilogram beras, dibutuhkan setidaknya 18 ribu hektare sawah produktif.

Baca juga: Penduduk Usia Kerja di Malinau Tahun 2024 Bertambah jadi 894 orang, Didominasi Sektor Pertanian

Di Kaltara, hanya Kota Tarakan yang terkendala lahan untuk pengembangan persawahan.

Data BPS Tahun 2023, hanya ada 11,8 hektare sawah di Tarakan.

Sementara di Bulungan, Tana Tidung, Malinau dan Nunukan masih memiliki potensi lahan persawahan yang cukup luas untuk dikembangkan. (*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved