Ada PSN di Tanah Kuning-Mangkupadi Bulungan, Potensi Konflik Perusahaan dan Warga Rentan Terjadi

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Bulungan merupakan salah satu daerah paling strategis di Kalimantan Utara (Kaltara). Selain Tanjung Selor, yang merupakan ibukota kabupaten, sekaligus sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara, di Bulungan juga ada proyek strategis nasional (PSN). Yakni, kawasan industri hijau Indonesia di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Melihat hal itu, Bulungan memiliki potensi konflik yang cukup tinggi. Salah satunya, konflik antara perusahaan dengan masyarakat. 

Demikian disampaikan Kabag Operasional Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kaltara, Ervan Rusnandar dalam kegiatan silaturahmi merajut kebersamaan dan kedamaian Kaltara dan Bulungan yang digelar Markas Kodim 0903/Bulungan di Tanjung Selor, Kamis (30/1/2025).

“Mudah terjadi konflik di Bulungan, yang merupakan Ibu Kota Provinsi. Apalagi di sini ada beberapa proyek kegiatan investasi industri. Potensi ini bisa terjadi, jika tidak diawasi dan ditangani dengan baik,” ujar Ervan.

Baca juga: Petakan Daerah Rawan Konflik, Kesbangpol Kaltara Sebut Wilayah Perbatasan Paling Berpotensi

Dengan situasi ini, Ia meminta seluruh elemen masyarakat di Bulungan, mulai dari Kelompok Paguyuban, Ormas, LSM, Pemerintah dan pihak Kemanan TNI maupun Polri harus sinergi. 

Diharapkan, semua ikut bersama memantau, mengedukasi dan meluruskan berbagai indikasi dan gejala potensi konflik antar masyarakat dan perusahaan di berbagai wilayah.

Meski ada potensi terjadinya konflik, ia mengungkapkan, berdasarkan pengamatan, maupun pengumpulan data kondusifitas dan kedamaian warga kaltara, hingga awal tahun 2025 ini masih terpantau aman, damai dan kondusif.

“Dari beberapa pertemuan dan pembicaraan, situasi Kamtibmas dan Kerukunan antara masyarakat, sejauh ini menunjukkan trend aman dan kondusif berdasarkan pengamatan dan catatan Binda Kaltara,” kata dia.

Kegiatan silaturahmi yang dilaksanakan di ruang Gedung pertemuan Kodim 0903 Bulungan ini, diikuti para pengurus dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Kaltara, para tokoh adat, tokoh masyarakat, LSM, Ormas dan unsur Forkopimda Kabupaten Bulungan. 

Baca juga: Banyak Konflik Muncul, DKP Kaltara Beber Alasan Izinkan Pemukat Rumput Laut di Nunukan Pakai Jangkar

“Penyelenggaraan silaturahmi FKUB, Ormas, LSM dan pemerintah ini di gelar untuk menjalin sinergitas gerak pembangunan Kabupaten Bulungan yang aman damai dan kondusif di berbagai unsur kegiatan,” kata Kasdim 0903/Bulungan, Mayor Inf May Artanto dalam paparannya.

Sejumlah tokoh paguyuban, seperti Ketua Paguyuban Tidung, Banjar, Jawa dan KKSS pun turut memberikan suara sepakat, untuk ikut mendorong pemerintah, bersama TNI Polri bergerak cepat melakukan sikap dan tindakan, untuk kedamaian, kerukunan dan kondusifitas daerah.

Hal ini dilakukan agar gejala dan indikasi konflik kepentingan bisa diredam dan diantisipasi sejak dini, sebelum benar-benar terjadi di Kaltara, khususnya di Bulungan.

Dialog dalam siaturahmi antara FKUB, tokoh masyarakat dan tokoh adat maupun tokog agama yang difasilitasi Pemerintah Daerah dan Kodim 0903/Bulungan ini, berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan diwarnai diskusi yang menarik.

Dari sesi diskusi yang dilakukan, Kepala Persekutuan Lemabag Adat Dayak Kalimantan Utara, Henock Merang menuturkan selama ini Kabupaten Bulungan dalam suasana kondusif. 

Namun demikian, imbuhnya, potensi konflik terbuka lebar, jika arogansi perusahaan yang selalu melakukan pertentangan dan perseteruan. Terutama, terkait kepemilikan lahan tempat perusahaan menanam invenstasi, dengan masyarakat pemilik lahan.