Berita Nunukan Terkini

Pria Bertopeng Masuk Kamar dan Menodong Pisau, Uang Rp27 Juta Milik IRT di Nunukan Dibawa Kabur

Seorang IRT di Nunukan Kalimantan Utara mendapatkan kekerasan dari seorang pria bertopeng hitam masuk dalam rumahnya, Selasa Maret 2025.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Tangkapan Layar Handphone Video Amatir yang Beredar.
KORBAN NANGIS HISTERIS - Korban atas nama Marlina (39), menangis histeris di rumahnya Jalan Sultan Hasanuddin, RT 10, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Selasa (25/03/2025), pukul 19.30 Wita. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Peristiwa diduga pencurian yang disertai kekerasan dialami seorang ibu rumah tangga (IRT) atas nama Marlina (39), warga Jalan Sultan Hasanuddin, RT 10, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (25/03/2025), pukul 19.30 Wita.

Peristiwa tersebut dilakoni seorang pria yang mengenakan topeng dengan membawa sebilah pisau.

Menurut keterangan korban (Marlina),  peristiwa tragis ini terjadi ketika suaminya, baru saja meninggalkan rumah untuk pergi Salat Isya dan Salat Teraweh di masjid terdekat. 

Sementara korban berada di kamar bersama anaknya yang masih berusia lima tahun.Dalam suasana yang hening, korban mendengar suara langkah kaki yang berasal dari ruang tamu. 

Baca juga: Dua Pelaku Pencurian dengan Pemberatan di Tana Tidung Lakukan Aksinya di 6 TKP, Berikut Lokasinya 

Ia yang sedang bersiap wudhu untuk Salat Isya mengabaikan suara langkah kaki tersebut. Sontak, pintu kamar tidurnya didobrak oleh seorang pria bertopeng, sembari menodongkan pisau ke arah korban.

Meskipun terkejut dengan wajah ketakutan, korban berusaha berteriak meminta pertolongan. Namun, karena lingkungan sekitar rumah yang sepi, teriakan tersebut tak memberikan dampak apapun. 

"Semua pintu dan jendela rumah sudah tertutup rapat dan terkunci, kecuali pintu kamar saya yang tertutup tapi tidak terkunci. Saya rasa pria itu sudah intai situasi rumah, karena baru 15 menit suami saya pergi salat di masjid, langsung pria itu masuk," kata Marlina kepada TribunKaltara.com, Rabu (26/03/2025), pukul 11.00 Wita.

Marlina mengaku, dia sempat berpikir untuk melawan, namun demi keselamatan anaknya, dia memilih untuk tidak melakukannya. 

"Saya hanya berteriak meminta pertolongan, tapi kawasan rumah di sini sepi dan gelap. Pria bertopeng itu terus menodong pisau ke arah saya, lalu mengatakan "mana...mana...". Saya punya saudara kandung, tapi jarak rumahnya dengan rumah saya sekira 100 meter," tambahnya.

Baca juga: Residivis Curat di Nunukan Lakukan Pencurian Uang hingga Rp13.950.000, Tersebar di 6 TKP Berbeda

Seorang pria pakai topeng yang melihat tas korban di atas kasur, langsung mengambil tas berisi uang tunai, lalu kabur ke luar rumah.

"Di dalam tas itu ada uang tunai Rp27 juta. Uang itu saya kumpulkan untuk dijadikan modal usaha. Saya setiap hari dagang perhiasan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan," ucap Marlina.

Menurutnya, uang tunai sebesar Rp27 juta itu korban kumpulkan dari uang arisan dan hasil penjualan kalung emas milik anaknya.

"Saya janji pada anak saya, kalungnya saya pinjam dulu dengan pertimbangan setelah modal usaha yang dikembangkan memberikan hasil, saya akan belikan lagi kalung buat anak saya," ujarnya.

Sementara itu, Ekki, kakak laki-laki Rina, diketahui bahwa ia sempat mendengar teriakan adiknya dari rumahnya yang berjarak 100 meter. 

Tanpa menunggu lama, Ekki berlari menuju rumah Rina, namun sayangnya pria bertopeng tersebut sudah kabur terlebih dahulu.

KORBAN NANGIS HISTERIS - Korban atas nama Marlina (39), menangis histeris di rumahnya Jalan Sultan Hasanuddin, RT 10, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Selasa (25/03/2025), pukul 19.30 Wita.
KORBAN NANGIS HISTERIS - Korban atas nama Marlina (39), menangis histeris di rumahnya Jalan Sultan Hasanuddin, RT 10, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Selasa (25/03/2025), pukul 19.30 Wita. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Tangkapan Layar Handphone Video Amatir yang Beredar.)

"Tadi malam saya sedang duduk di depan rumah dan mendengar suara teriakan adik saya. Akhirnya saya langsung berlari menuju rumah adik saya. Begitu masuk rumah, adik saya masih histeris berteriak menyebutkan uangnya diambil orang. Spontan saya berlari keluar rumah sambil membawa sekop berusaha mengejar pelaku. Tapi saya tidak melihat siapapun,"  ungkap Ekki.

Peristiwa tersebut baru dilaporkan ke kepolisian setelah suami korban pulang dari Salat Terawih.

(*)

Penulis: Febrianus Felis.

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved