Berita Nunukan Terkini

Kapasitas Siswa SDN 004 Nunukan Overload, Komisi I DPRD Desak Penambahan Rombel Baru

Ternyata jumlah siswa SDN 004 Nunukan Kalimantan Utara melebihi kapasitas Ruang Kelas Belajar (RKB) atau overload.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
SEKOLAH OVERLOAD - Sekolah yang berlokasi di kawasan Pangkalan, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan terpaksa menerapkan sistem belajar dua shift, pagi dan siang, hal itu diakibatkan oleh terbatasnya ruang kelas belajar (RKB). Kondisi ini terungkap saat Sekretaris Komisi I DPRD Nunukan, Muhammad Mansur, melakukan kunjungan kerja ke sekolah tersebut, Rabu (29/10/2025). 

 

SEKOLAH OVERLOAD - 
Sekolah yang berlokasi di kawasan Pangkalan, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan terpaksa menerapkan sistem belajar dua shift, pagi dan siang, hal itu diakibatkan oleh terbatasnya ruang kelas belajar (RKB). Kondisi ini terungkap saat Sekretaris Komisi I DPRD Nunukan, Muhammad Mansur, melakukan kunjungan kerja ke sekolah tersebut, Rabu (29/10/2025).
SEKOLAH OVERLOAD - Sekolah yang berlokasi di kawasan Pangkalan, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan terpaksa menerapkan sistem belajar dua shift, pagi dan siang, hal itu diakibatkan oleh terbatasnya ruang kelas belajar (RKB). Kondisi ini terungkap saat Sekretaris Komisi I DPRD Nunukan, Muhammad Mansur, melakukan kunjungan kerja ke sekolah tersebut, Rabu (29/10/2025). (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Muhammad Mansur menyebut persoalan serupa juga dialami sejumlah sekolah lain di Kabupaten Nunukan.

“Masih banyak kekurangan sarana pendidikan, bukan hanya di SDN 004. Tapi kita dorong perbaikan secara bertahap, yang paling mendesak harus jadi prioritas,” tuturnya.

Dari total 651 siswa, sebanyak 438 siswa mengikuti pembelajaran pagi untuk kelas I, IV, V, dan VI. Sementara 213 siswa dari kelas II dan III dijadwalkan belajar siang. Beberapa kelas bahkan harus diparalelkan karena keterbatasan ruang.

“Ada kelas satu dan enam yang diparalelkan dengan kelas dua dan tiga. Ini harus segera ditangani agar sistem dua shift tidak berlangsung lama,” ungkapnya.

Muhammad Mansur menegaskan, langkah cepat diperlukan agar mutu pendidikan di daerah perbatasan tetap terjaga.

“Ini soal masa depan anak-anak kita. Jangan tunggu kualitas pendidikan menurun baru kita bertindak,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved