Pemkab Nunukan

Dorong Produktivitas, Pemkab Nunukan Fokus pada Efisiensi Pertanian Bukan Sekadar Distribusi Bantuan

Pemkab Nunukan tahun ini tidak hanya menyalurkan bantuan Alsintan dan pupuk kepada para petani, tapi juga membantu ini.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Novelinna Diskominfo Nunukan)
PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan tahun ini tidak hanya menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dan pupuk kepada para petani, tetapi juga mulai mengarah pada strategi peningkatan efisiensi kerja dan kualitas produksi melalui pendampingan intensif serta penerapan teknologi modern. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan tahun ini tidak hanya menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dan pupuk kepada para petani, tetapi juga mulai mengarah pada strategi peningkatan efisiensi kerja dan kualitas produksi melalui pendampingan intensif serta penerapan teknologi modern.

Namun, lebih dari sekadar pemenuhan program, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nunukan menekankan bahwa orientasi utama adalah mengubah pola kerja petani menjadi lebih modern dan berkelanjutan.

Kepala DKPP Nunukan, Masniadi, melalui Kepala Bidang Pangan, Sambiyo, menjelaskan bahwa penyaluran alsintan hampir seluruhnya telah rampung.

“Alhamdulillah untuk alsintan sudah seratus persen tersalur, fisik dan keuangannya juga sudah selesai,” kata Sambiyo kepada TribunKaltara.com, Jumat (21/11/2025), sore.

Baca juga: Awas Modus Baru Penipuan Bantuan Alsintan, Disperta Bulungan Kaltara Ingatkan Petani Jangan Tertipu

Menurut Sambiyo, jumlah alsintan yang diterima Nunukan tahun ini sangat besar, terutama dari dukungan APBN.

Mulai dari combine harvester, traktor, power thresher, mesin alkon hingga cultivator telah disalurkan kepada kelompok tani sesuai klasifikasi kebutuhan.

“Dari APBN saja kita dapat lebih dari dua ratus unit, dari APBD dan pokir dewan juga banyak tambahan alat pendukung,” jelasnya.

Namun, ia menekankan bahwa perhatian utama bukan pada angka bantuan, tetapi pada proses pemanfaatannya.

“Bantuan ini bukan hanya meringankan petani, tapi mempercepat kerja mereka. Ini sangat membantu produktivitas,” tegasnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, DKPP meminta penyuluh pertanian terlibat aktif dalam mendampingi penggunaan alsintan dan pupuk.

Sambiyo mengatakan, pendekatan ini bertujuan memastikan bantuan tidak hanya diterima secara administratif, tetapi benar-benar berdampak pada peningkatan hasil.

“Penyuluh terus mendampingi agar alat dan pupuk ini digunakan dengan benar dan hasilnya optimal,” katanya.

Selain alsintan, pemerintah juga mulai mengatur ulang jenis bantuan berdasarkan ketentuan terbaru.

Pupuk NPK non-subsidi disalurkan khusus untuk kebun kelapa sawit karena pupuk subsidi tidak lagi diperbolehkan untuk komoditas tersebut.

Adapun untuk kakao dan hortikultura, bantuan pupuk dan benih tetap berjalan.

Meski sebagian bantuan seperti benih kakao masih menunggu proses penyemaian, DKPP menargetkan penyelesaian sebelum akhir tahun.

“Kontrak sudah berjalan, tetapi bibit kakao harus menunggu sampai layak salur. Kita targetkan pertengahan Desember sudah tuntas,” ungkapnya.

Baca juga: Dibantu Kementerian Pertanian, Disperta Bulungan Kaltara Salurkan Alsintan ke 21 Brigade Pangan

Dengan beralih ke metode mekanisasi dan pendampingan teknis, pemerintah daerah berharap petani tidak hanya terbantu secara fisik, tetapi juga terdorong untuk meningkatkan kualitas kerja dan produksi.

Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa perubahan yang ingin diwujudkan Pemkab Nunukan tidak hanya sebatas distribusi bantuan, tetapi bergerak pada transformasi sistem kerja pertanian dari tradisional menuju modern.

“Kami berharap sektor pertanian makin kuat dan petani makin sejahtera. Bantuan ini kita dorong agar benar-benar memberi dampak nyata,” pungkasnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved