Pemkab Nunukan
Pelayanan Kesehatan Meluas, Kebutuhan Perawat di Nunukan Semakin Mendesak
Nunukan masih menghadapi persoalan serius terkait ketersediaan tenaga perawat di berbagai fasilitas kesehatan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara) masih menghadapi persoalan serius terkait ketersediaan tenaga perawat di berbagai fasilitas kesehatan.
Kekurangan tersebut terjadi mulai dari tingkat rumah sakit hingga puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu).
Kondisi ini dinilai cukup mengkhawatirkan karena berlangsung di tengah tren peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nunukan, Hj. Miskia, menyampaikan bahwa hingga saat ini RSUD Nunukan masih membutuhkan tambahan delapan hingga 10 tenaga perawat.
Baca juga: Cegah Penyakit Kaki Gajah, Puskesmas Tideng Pale Tana Tidung Laksanakan Pemberian Obat Cacing Massal
Ia menegaskan kebutuhan ini bukan sekadar untuk menambah jumlah tenaga medis, tetapi untuk memastikan pelayanan tetap berjalan optimal dan pasien mendapat penanganan tepat waktu.
"Peningkatan jumlah pasien dari tahun ke tahun menjadi salah satu faktor utama yang memperbesar kebutuhan tenaga kesehatan, terutama perawat yang berperan langsung dalam tindakan keperawatan," ujar Miskia kepada TribunKaltara.com, Sabtu (22/11/2025).
Tak hanya terjadi di rumah sakit, kekurangan perawat juga dirasakan di hampir seluruh puskesmas.
Kondisi ini semakin terasa berat bagi puskesmas yang sudah membuka layanan Unit Gawat Darurat (UGD), karena harus menerapkan sistem kerja shift yang menuntut kehadiran tenaga perawat secara bergantian selama 24 jam.
“Kalau di UGD itu kan harus shift, jadi bergantian, makanya kita masih butuh banyak memang,” tambahnya.
Ia menjelaskan, sebagian besar Pustu di wilayah Nunukan saat ini hanya diisi oleh tenaga bidan saja.
Padahal, idealnya setiap Pustu memiliki minimal satu bidan dan satu perawat agar pelayanan kesehatan dasar yang diberikan kepada masyarakat dapat berjalan lebih efektif, terutama di daerah yang jauh dari pusat layanan kesehatan utama.
Upaya mengatasi kekurangan ini dinilai perlu menjadi prioritas pemerintah daerah, mengingat tenaga perawat merupakan garda terdepan dalam memberikan perawatan langsung kepada pasien.
"Koordinasi lintas sektor dan optimalisasi rekrutmen tenaga kesehatan menjadi langkah strategis yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan tersebut," jelasnya.
Baca juga: Cegah Penyakit Kaki Gajah, Puskesmas Tideng Pale Datangi Sekolah Berikan Obat Cacing ke Siswa
Miskia mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi kebutuhan tenaga kesehatan secara berkala dan mengusulkan penambahan formasi melalui mekanisme penerimaan ASN maupun tenaga kontrak daerah.
“Harapan kami, ke depan distribusi tenaga kesehatan bisa lebih merata, terutama di daerah terpencil,” pungkasnya.
Penulis: Febrianus Felis
Puskesmas Pembantu
fasilitas kesehatan
Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan
Pemkab Nunukan
Bupati Nunukan
Wabup Nunukan
Irwan Sabri
Hermanus
Kalimantan Utara
Kaltara
| Pemkab Nunukan Bangun Ekosistem UMKM Adaptif Lewat Pelatihan dan Kolaborasi Lintas Sektor |
|
|---|
| Pemkab Nunukan Tunda Subsidi Bunga KUR Nol Persen ke 2026, Prioritaskan Edukasi UMKM |
|
|---|
| Dorong Produktivitas, Pemkab Nunukan Fokus pada Efisiensi Pertanian Bukan Sekadar Distribusi Bantuan |
|
|---|
| Dinkes Nunukan Soroti Naiknya Fasilitas Kesehatan Swasta, Pengawasan dan Pembinaan Jadi Fokus Utama |
|
|---|
| Pemkab Nunukan Ubah Pola Pengembangan Hortikultura, Fokus ke Stabilitas dan Keberlanjutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Kesehatan-Nunukan-Hj-Miskia.jpg)