Mata Lokal Memilih
Hasil Survei Litbang Kompas, Ganjar masih Ungguli Prabowo dan Anies: Biasa Saja, Tidak Ada yang Wow
Update hasil survei Litbang Kompas, Ganjar Pranowo masih mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan untuk dijagokan di Pilpres 2024 mendatang.
“Tapi kira-kira begini, kemarin saya diwawancarai wartawan juga. Leadnya itu, umpama PDIP memilih orang lain sebagai capres,” ujarnya. Ia pun menganalogikan, peluang dirinya terpilih 50 persen.
“Kan pertayaannya gini, Ganjar atau tidak Ganjar. Berarti kalau pilihannya tidak Ganjar kan 50 persen. Berarti separuhnya kemungkinan adalah memilih Ganjar.
Maka kalau saya melihat, inilah proses yang sedang dilakukan partai-partai. Dan sampai saat ini partai-partai belum ada yang menentukan pilihan capres.
Ada sih satu partai sudah menentukan pilihannya, oh suaranya belum cukup, masih cari teman,” paparnya.
Beda dengan PDIP yang sudah punya golden ticket capres. “Maka dari itu, ini adalah suatu proses yang ditunggu, yang seperti awal tadi saya sampaikan, serahin saja sudah ke partai. Saya ini orang partai,” katanya.
Maka itu, Ganjar melihat saat ini terjadi negosiasi, terjadi omongan kiri kanan oleh partai-partai.
“Kalau PDI Perjuangan lebih adem, atau tidak grusa-grusu kalau dalam bahasanya pak Jokowi,” katanya.
Hal lain yang membuat Ganjar yakin PDIP tidak grusa-grusu soal capres, adalah perkataan Megawati pada saat HUT PDIP.
“Aku itu tidak akan menjerumuskan kalian masuk sumur,” kata Ganjar menirukan perkataan Megawati.
“Saya tidak coba ingin mendengarkan pidato ibu, tapi saya ingin merasakan pidato Ibu Mega. Ibu pasti punya rasionalitas, punya perhitungan.
‘Hai anak-anaku kalian tenang saja, ibu pasti tidak akan menjerumuskan kalian ke sumur,” kata Ganjar lagi.
Pernyataan kedua Megawati yang dicatat Ganjar adalah, PDI Perjuangan akan mengusung calon dari kader sendiri.
“Maka kalau melihat kata-kata yang disampaikan Bu Mega sangat rasional. Dan ibu punya pengalaman soal ini. Ibu pernah maju pada saat PDI Perjuangan menang, tapi pada akhirnya kalah oleh situasi politik di Senayan, sehingga ibu jadi wakil.
Kemudian ibu Mega masuk dalam pusaran politik yang luar biasa di Senayan, ibu jadi Presiden. Dan ibu pernah memberikan rekomendasi dua kali kepada pak Jokowi.
Sehingga itu menjadi referensi bagi kami para kader, bahwa itu cukup,” paparnya.
“Maka itu jangan salah, bisa Ibu menentukan orang lain, bisa juga ibu menentukan saya. Karena semua kader punya kesempatan sama, di PDIP ada Mbak Puan (Ketua DPR RI) , juga pasti menjadi perhitungan.
Kemarin disurvei kader kami juga ada Bu Risma (Menteri Sosial) Jadi sebagai kader saya malah bangga, karena PDI Perjuangan kadernya banyak. Sudah deh kita tenang aja, kasi Bu Mega aja (keputusannya),” paparnya.
Ganjar juga tak mempersoalkan ketika sejumlah Ganjar mania undur diri, karena belum ada kejelasan sikap dari Megawati soal Capres.
Karena Ganjar sendiri mengaku tak tahu kenapa elektabilitasnya tinggi. “Embuh (tak tahu),” kata Ganjar.
“Bisa jadi karena partai, bisa juga karena kontribusi relawan. Bisa juga karena prestasi, atau karena kesukaan.
Nah dari macam-macam kontribusi ini belum ada survei yang mengatakan, kenapa mereka milih saya. Karena apanya?” kata Ganjar. Ia pun bergurau, jika ada survei capres lagi, tolong ditanyakan alasan memilih Ganjar Pranowo. (aka)
Litbang Kompas
hasil survei
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
Anies Baswedan
Tribun Kaltim
Pilpres 2024
Capres
Ganjar
PDIP
Megawati
Pelantikan Kepala Daerah Bakal Mundur setelah 13 Maret 2025, Sidang Gugatan Isran-Hadi Tunggu MK |
![]() |
---|
Berkat Gugatan Mahasiswa UIN, MK Hapus Aturan Presidential Threshold: Semua Parpol bisa Usung Capres |
![]() |
---|
MK Terima 277 Sengketa Pilkada 2024, 15 Cagub-Cawagub Ajukan Gugatan, Termasuk Kaltim Isran-Hadi |
![]() |
---|
Optimisme Ekonomi Kalimantan Utara Pasca Pilkada Serentak 2024 dan Kebijakan PPN 12 Persen |
![]() |
---|
Akar Masalah Tim Ridwan Kamil-Suswono Bakal Ajukan Gugatan ke MK soal Pilkada Jakarta 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.