Mata Lokal Memilih

Demokrat Usung Anies Baswedan Capres 2024 Usai Pertemuan 5 Jam, Pendampingnya Figur Kuat dari Jawa

Partai Demokrat resmi mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden atau Capres 2024 usai melakukan pertemuan kurang lebih lima jam.

Editor: Sumarsono
Tribunnews.com
Anies Baswedan saat diwawancarai secara eksklusif bersama TribunNews di Jakarta, Kamis (2/3/2023). 

Awalnya, Ahmad Ali mengungkapkan bahwa bakal cawapres yang mendampingi Anies Baswedan harus figur yang bisa melengkapi kelemahannya.

"Kita kan harus membedah dulu posisi kekuatan dan kelemahan mas Anies dimana sehingga kita tahu dimana dan apa yang menjadi kebutuhannya," ujar Ali.

Ahmad Ali mengatakan figur ideal yang layak untuk mendampingi Anies bukan hanya mampu di bidang pemerintahan, akan tetapi tapi juga ideal untuk kemenangan di Pilpres 2024.

Dia menuturkan elektoral Anies Baswedan terbilang kuat di pulau Sumatera. Namun, eks Gubernur DKI Jakarta itu masih lemah di pulau Jawa.

Baca juga: Inilah Momen Anies Baswedan dan AHY Nonton Konser Dewa 19 di JIS, Nyanyi Bareng Lagu Risalah Hati

"Oh Anies Baswedan ini kuatnya di Sumatera, tapi di pulau Jawa, terutama Jawa Tengah Jawa Timur masih lemah.

Kenapa dia lemah? A B C D. Kemudian untuk bisa mencari itu kita harus masuk Jawa Timur, harus masuk di Jawa Timur umpamanya, oh Khofifah contoh. Oh Nahdlatul Ulama," ungkap Ali.

Karena itu, Ali menuturkan koalisi perubahan bakal menentukan bakal Cawapres pendamping Anies Baswedan secara objektif dengan memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

"Jadi nanti kriteria yang disepakat A B C D E F.  Mungkin tidak semua, tapi ada substantif hal yang harus terpenuhi begitu kan.

Sehingga nanti tidak ada subjektifitasnya, NasDem tidak ngotot si A, Demokrat tidak ngotot si A, PKS tidak ngotot si A," jelasnya.

Sebaliknya, kata Ali, kriteria itu nantinya bakal menjadi panduan Anies Baswedan untuk dapat menentukan cawapres yang layak menjadi pendampingnya.

"Karena mandat diberikan kepada mas Anies sendiri silakan cari wakilmu nih ya kan. Tidak boleh main mata.

Pokoknya nah supaya ada objektifitas dan Anies tidak dianggap main mata umpamanya dengan partai lain jadi ini rambu rambu dan kriteria yang dicari," ujarnya. (Tribun Network/fer/igm/mam/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved