Ganjar Pranowo Beri Kode Calon Pendampingnya di Pilpres 2024, Sebut Cocok dengan Ridwan Kamil

TRIBUNKALTARA.COM – Bakal Calon Presiden atau Capres 2024 dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo beri kode siapa calon pendampingnya, sebut cocok dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Menurut Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil yang kini gabung dengan Partai Golkar dinilai cocok menjadi Cawapres yang akan mendampingi di Pilpres 2024.

Di mata Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat ini dinilai menarik untuk menjadi Cawapres pendampingnya.

Ganjar Pranowo mengatakan, Ridwan Kamil merupakan temannya yang mempunyai komunikasi cukup bagus.

Selain itu, citra Ridwan Kamil, menurut Ganjar merupakan representasi dari anak muda.

"Ridwan Kamil teman saya, saya belajar dari medsosnya dia keren-keren medsosnya.

Komunikasinya cukup bagus, representasi juga dari anak muda dan saya kenal baik," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Resmi Capres 2024, Teman Ganjar Kaltim’ Mulai Bergerak, Politisi PDIP Siap Menangkan

Selain menyebutkan Ridwan Kamil yang cocok menjadi Cawapres, Ganjar Pranowo juga menyebutkan beberapa nama lainnya yang dinilai menarik juga untuk menjadi Cawapres pendampingnya.

Nama-nama tersebut di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Menkopolhukam Mahfud MD.

Ada juga nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kepada media beberapa waktu lalu, terkait Cawapres, Ganjar mengatakan, PDIP pasti sudah menyiapkan beberapa nama yang akan ditunjuk sebagai wakilnya.

Nama wakil juga kemungkinan akan menunggu kerjasama antar partai.

Ditanya apakah wakil dari internal partai atau koalisi, Ganjar Pranowo mengatakan belum ada pembicaraan itu.

"Kalau nama saya belum tahu. Tapi kalau soal internal atau bukan, pasti PDIP juga mempertimbangkan, karena negara ini terlalu besar kalau diurus sendiri.

Maka kerjasama dibutuhkan dengan elemen masyarakat khususnya partai-partai politik lain. Soal koalisi, tunggu sebentar lagi," jelasnya.