Mata Lokal Memilih

PPP Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024 KIB Terancam Bubar, Partai Golkar Tetap Ngotot Usung Airlangga

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Hal ini membuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terancam bubar.

Editor: Sumarsono
Kolase TribunKaltara.com / WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN DAN TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
PPP dukung Ganjar Pranowo jadi Capres di Pilpres 2024, Koalisi Indonesia Bersatu yang beranggotakan PPP, Partai Golkar dan PAN terancam bubar. (Kolase TribunKaltara.com / WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN DAN TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTAPartai Persatuan Pembangunan ( PPP ) resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Hal ini membuat Koalisi Indonesia Bersatu ( KIB ) terancam bubar.

Seperti diketahui tiga partai politik, yakni Partai Golkar, PPP dan PAN membentuk Koalisi Indonesia Bersatu menjelang Pilpres 2024 mendatang.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy menyebut KIB terancam akan bubar apabila calon presiden ( Capres ) yang diusung parpol anggota KIB berbeda.

"Automatis bubar kalau beda," kata pria yang akrab disapa Rommy itu kepada wartawan, Rabu (26/4).

Namun sebaliknya, Rommy mengatakan apabila capres PPP sama dengan PAN dan Partai Golkar, makan KIB akan bertambah besar.

"Kalau Partai Golkar dan PAN arahnya sama dengan PPP, ya KIB nya tambah besar," ungkapnya.

Dalam deklarasinya di Yogyakarta pada Rabu (26/4/2023), PPP resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres 2024.

"Partai Persatuan Pembangunan memutuskan bapak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 yang akan datang ," ujar Plt Ketum PPP M Mardiono di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (26/4).

Baca juga: PPP Kaltara Janji Optimal Menangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Menurut Mardiono, keputusan itu sudah final dan harus diikuti oleh semua elemen partai.

"Harus ditaati oleh seluruh elemen di dalam PPP dan dari tingkat paling bawah anak ranting anak cabang, DPC, DPW, dan seluruh lapisan seluruh jajaran kepengurusan PPP termasuk di Fraksi PPP yang ada di DPR tidak terkecuali," kata Mardiono.

Tak hanya mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, PPP juga mendorong kadernya untuk bisa menjadi bakal Cawapres mendampingi Gubernur Jawa Tengah itu.

Mardiono mengatakan keputusan partainya mendukung Ganjar Pranowo dan menawarkan kader sebagai Cawapres merupakan mandat Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas PPP V yang digelar tiga hari di DIY.

Usai Ganjar Pranowo diumumkan sebagai Capres usungan PDIP oleh Megawati Soekarnoputri, sosok Cawapres kini jadi teka-teki.
Usai Ganjar Pranowo diumumkan sebagai Capres usungan PDIP oleh Megawati Soekarnoputri, sosok Cawapres kini jadi teka-teki. (Instagram @ganjar_pranowo)

"Berdasarkan mandat yang diberikan forum Rapimnas V maka PPP akan berusaha maksimal melakukan komunikasi dan langkah politik untuk mendorong kader PPP dapat dipasangkan sebagai bakal Cawapres mendampingi bapak Ganjar Pranowo," kata Mardiono.

Mardiono menyebut keinginan agar kadernya menjadi Cawapres tidak berlebihan.

Menurutnya, kader PPP Hamzah Haz pernah menjadi Cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri.

"Keinginan ini bukan harapan berlebihan mengingat kader PPP, bapak Hamzah Haz pernah mendampingi Ibu Megawati," ujarnya.

Mengenai nasib KIB, Mardiono mengatakan PPP akan tetap di KIB meski telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.

Baca juga: PPP Umumkan Capres yang Didukung Hari Ini, Pilih Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, atau Prabowo?

"Masih, masih apalagi kalau pilihannya sama. Ya, pastilah (masih di KIB )," katanya.

Mardiono mengatakan, keputusan PPP ini adalah keputusan partai dan bukan keputusan koalisi.

Setelah deklarasi ini, Mardiono mengaku akan berbicara dengan anggota KIB lain yaitu Partai Golkar dan PAN.

"Ya, kemudian nanti ngajak bicara dengan KIB yuk bareng-bareng," katanya.

Partai Golkar Ngotor Usung Airlangga Hartarto

Di sisi lain Partai Golkar tetap ngotot mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.

"Partai Golkar masih konsisten dengan pak Airlangga Hartarto sebagai Capres," kata Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily kepada wartawan.

Ace menuturkan setiap partai memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan kepemimpinan nasionalnya, termasuk Capres.

"Jika PPP telah memutuskan kebijakan pencapresan dari PPP, ya itu kebijakan internal mereka," ujarnya.

Dia pun menyayangkan sikap PPP lantaran sebelumnya selalu bersama dalam merumuskan visi kebangsaan yang akan diperjuangkan melalui KIB di 2024.

Baca juga: RESMI PPP Dukung Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024, Susul PDIP dan Hanura

Namun, Ace memastikan KIB tidak akan bubar meski tanpa PPP.

"Bagi kami, KIB tetap tak akan bubar," ungkapnya.

Ace menyebut PAN dan Partai Golkar masih sejalan dan konsisten dengan kesepakatan yang dibangun dalam KIB.

"Partai Golkar dan PAN masih sejalan dan konsisten dengan kesepakatan yang telah dibangun bersama bahwa kita mengedepankan politik gagasan dan ide," ujar Ace.

Terlebih, Ace menegaskan Partai Golkar dan PAN masih memenuhi presidential threshold 20 persen atau ambang batas pencalonan presiden.

"Jadi jika PPP telah memiliki kebijakan sendiri, tak mengurangi kecukupan tiket Pilpres 2024 dari KIB," ucapnya.

Sedangkan PAN mengaku mengapresiasi keputusan internal PPP mengusung nama Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres 2024.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyebut partainya menghormati keputusan itu meski keduanya berada di dalam koalisi yang sama yakni Koalisi Indonesia Bersatu.

"Pertama kami mengapresiasi apa yang telah diputuskan oleh PPP dengan mengusung pak Ganjar Pranowo sebagai capres tentu itu sebuah keputusan yang kami hormati," kata Eddy.

Eddy menyebut keputusan PPP mengusung Ganjar Pranowo itu bentuk independensi partai politik.

Independensi tersebut kata dia, yang akan menjadi suatu strategi dari setiap partai politik termasuk PPP dalam mencapai keberhasilan.

"Setiap partai memiliki independensi dan berdaulat dalam menentukan strateginya ke depan strategi yang penting demi keberhasilan partainya di pemilu dan pilpres ke depannya," kata Eddy.

Baca juga: Janji Menangkan Ganjar Pranowo, Ketua DPC PPP Nunukan Siap Kerahkan 4000an Kader dan Simpatisan

Oleh karenanya, PAN kata Eddy tidak mempermasalahkan keputusan PPP yang mengambil start lebih awal dibanding partai di KIB dalam menentukan Capres.

Dia menyebut hal itu murni keputusan internal partai yang harus dihormati.

"Dan kami menghormati hal itu (strategi keberhasilan), makanya apa yang disampaikan PPP merupakan salah satu bentuk dari keputusan internal partai yang kami hormati," tukas Eddy.(tribun network/riz/frs/rin/dod)

Baca berita Tribun Kaltara menarik lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved