Opini

Pendidikan Karakter vs Masa Depan Bangsa

Kehidupan berbangsa dan bernegara adalah suatu kesatuan yang kompleks dan tidak terpisahkan, yang tersusun atas dasar suatu tatanan masyarakat.

|
Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Ilustrasi - Peserta didik tengah mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2023 lalu. 

Masalah kehidupan sosial yang semakin besar ini tentu muncul dari individu-individu yang ada sebagai sub bagian kecil dari tatanan masyarakat.

Siapakah individu ini? Ya dia adalah anak-anak kita yang merupakan generasi penerus penyambut dan penyambung kemerdekaan.

Kurangnya perhatian kita terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya dalam hal karakter akan menyebabkan lubang kecil dalam lambung perahu (bangsa).

Sesuatu yang sering dipikirkan, dibaca, didengar, diucapkan dan kemudian dilakukan berulang akan menjadi kebiasaan dan lama-kelamaan akan menjadi karakter utuh seorang individu.

Bayangkan saja jika seorang anak yang tumbuh di lingkungan yang katakanlah kurang mendukung mohon maaf seperti dekat tempat penjual miras, judi.

Setiap sudut pandangnya adalah hal negatif lainnya, atau dari lingkungan yang dia dibebaskan untuk bermain, dan berselancar disosial media melalui gawainya.

Dengan dalih sayang terhadap anak namun menjerumuskannya tanpa pengawasan, bisa saja banyak konten negatif yang menjadi pelajaran baginya.

Pernah ada berita tentang seorang anak menonton video porno lalu mempraktekkan dengan teman sebayanya, naudzubillah.

Apakah ini  tidak menjadi sebuah gambar abstrak dalam otaknya seorang anak-anak yang sedang dalam masa pencarian identitas, dan penuh rasa ingin tahu.

Tidak jauh untuk melihat bagaimana kemajuan bangsa kita mari tinjau lingkungan keluarga.

Iya benar yang paling sederhana adalah lingkungan dimana tempat madrasah atau pendidikan pertamanya yaitu didalam rumahnya sendiri.

Setiap sudut rumahnya akan menjadi sebuah pandangan pembelajaran baginya.

Setiap tindak laku serta kata orang disekelilingnya adalah nasihat dan teladan baginya.

Kembali kita bayangkan jika setiap yang ada rumahnya adalah hal yang postif apa yang kemungkinan besar melekat padanya?

Baca juga: Berikan Pendidikan Karakter Kejujuran Sejak Dini, Persiapkan Ciptakan Generasi Kaltara Antikorupsi

Setiap menitnya lantunan ayat suci Al-Quran bersenandung mendamaikan hati, setiap tiba waktu shalatnya kumandang adzan terdengar menyentuh qolbu.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved