Berita Kaltara Terkini
Sambut IKN Nusantara, 40 Anak dari Kaltara Bersiap Jadi Penjaga Perbatasan dan Pemimpin Masa Depan
Dukung pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, 40 anak SMA dan Perguruan Tinggi dari Kalimantan Utara bersiap menjadi pemimpin masa depan.
Harapannya, mereka yang studi di Pulau Jawa bisa saling berjumpa, berkumpul dan kedepan dapat memperkokoh pijakan kemajuan pembangunan wilayahnya.
Ikatan kuat harus dibangun sejak mereka berusia muda dan diharapkan akan menjadi pertalian kuat para calon pemimpin masa depan.
Masih menurut Putut Prabantoro, pada 2045, dunia tidak seperti sekarang dan tanda-tanda perubahan itu sudah terlihat jelas pada saat ini.
Ledakan penduduk dunia yang hampir mencapai 10 miliar, persaingan ekonomi di antara negara-negara maju, perubahan iklim yang ekstrem merupakan tanda-tanda alam yang menentukan kriteria pemimpin masa depan.
Dan, pada tahun 2045, Indonesia termasuk Kalimantan sangat membutuhkan pemimpin yang cerdas, berkarakter dan visioner.
Ketiga kriteria kepemimpinan itu akan ditopang oleh kejujuran. Dan, akan disusul dengan disiplin, tanggung jawab dan percaya diri.
Sementara kecerdasan harus dimulai dengan membangun kebiasaan budaya membaca, membaca sejarah, bersekolah dengan matang, menguasai IT & Medsos, bahasa asing dan menulis.
Visioner ditentukan oleh kemampuan para pemimpin dalam membaca tanda-tanda jaman dan alam.
“Kecerdasan dan Karakter merupakan modal untuk mencapai Cita-cita dan Tujuan Nasional sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945.
Menjadi cerdas dan berkarakter akan mendorong pemimpin masa depan tidak mudah diadu domba oleh bangsa lain yang ingin menguasai Indonesia,“ urai Putut Prabantoro lebih lanjut.
Baca juga: Soal Penyelenggaraan Pemilu di IKN Nusantara, Bawaslu Hanya Bisa Pastikan Tahapan Berjalan Lancar
Karakter, kecerdasan dan visioner akan memperkuat persatuan Indonesia, yang merupakan pilar kekuatan Pancasila dan dasar negara serta cara hidup bangsa Indonesia.
Negara adidaya ataupun ideologi lain akan dengan mudah menguasai Indonesia, jika sila ketiga tersebut dihancurkan.
Persatuan Indonesia diikat dengan slogan yang terdapat dalam Pancasila yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang menghormati berbagai perbedaan latar belakang, agama, suku, budaya, golongan dan Bahasa lokal menjadi sebuah kekuatan bersama.
Menghancurkan persatuan Indonesia dapat dilakukan dengan cara mudah yakni adu domba dan itu telah dilakukan para penjajah.
Pada masa kini adu domba dilakukan dalam wujud penyebaran berita hoax melalui media sosial.
Masyarakat Adat Tolak Transmigrasi, Berikut Kilas Balik Transmigrasi di Kaltara Dari Tahun 1972-2022 |
![]() |
---|
Karhutla di Kilometer 6 Bulungan - Berau, Ditsamapta Polda Kaltara Berjibaku Lakukan Pemadaman |
![]() |
---|
Nasir Lantik Ketua Baru KONI Malinau Kaltara, Ernes Silvanus Segerakan Susun Program Prioritas |
![]() |
---|
Dispar Kaltara Gali Potensi Wisata, Pakai Pendekatan 3 Pilar Utama, Gunung Hingga Pantai Disasar |
![]() |
---|
48 Wartawan di Kaltara Ikuti Pra UKW, DKISP Tegaskan Pentingnya Kompetensi Jurnalistik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.