Politik Uang di Kaltara

Warga Nunukan Akui Terima Amplop Berisi Rp600 Ribu sampai Rp 1 Juta Jelang Pemilu 2024

Jelang Pemilu 2024 praktik money politic (politik uang) masif terjadi di Kalimantan Utara, warga Nunukan terima amplop Rp.600 ribu sampai 1 juta.

|
TribunKaltara.com
ILUSTRASI - Jelang Pemilu 2024 praktik money politic (politik uang) masif terjadi di Kalimantan Utara, warga Nunukan terima amplop Rp.600 ribu sampai 1 juta. (TribunKaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Jelang Pemilu 2024 praktik money politic (politik uang) masif terjadi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Praktik money politic dilakukan sejumlah calon legislatif (caleg) melalui koordinator tim pemenangan, terkuak melalui warga yang mengaku menerima amplop berisi uang.

Seorang warga di Kecamatan Nunukan yang enggan disebut namanya mengaku menerima amplop berisi uang.

Amplop tersebut diterimanya dari seorang pria yang belakangan diketahui merupakan koordinator tim pemenangan caleg DPRD Nunukan Dapil 1.

Pemberian amplop berisi uang sebesar Rp600 ribu tersebut disertai permintaan untuk memilih caleg idola mereka saat hari pencoblosan.

"Saya dan beberapa warga di sini minggu lalu terima amplop warna putih isinya uang Rp600 ribu. Saya tidak kenal orang yang beri amplop itu, tapi saya tahu caleg yang mereka minta untuk coblos nanti," kata seorang pria kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di rumahnya, Kamis (04/01/2024).

Pada November 2023, rumah warga di Kecamatan Nunukan sempat didatangi dua pria, satu diantaranya merupakan tetangga.

"Seingat saya November tahun lalu, tetangga saya dan ada anak muda datang ke rumah minta fotokopi KTP. Katanya pendataan untuk terima uang dari caleg.

Saya ngasih saja karena yang datang tetangga saya. Di rumah ini yang punya KTP, saya, istri, dan dua anak saya," ungkapnya.

Ilustrasi - Uang.
Ilustrasi - Uang. (TribunKaltara.com)

Baca juga: Sebut Money Politics jadi Pintu Masuk Pejabat untuk Korupsi, Sekkab Nunukan: Perangi Politik Uang

Saat ditanyai mengenai sikapnya untuk memilih caleg yang bersangkutan pada hari pencoblosan, narasumber Tribun mengaku sudah memiliki caleg idola sendiri yang akan dipilih.

"Saya punya teman yang kebetulan maju caleg DPRD Nunukan. Jadi saya akan memilih teman saya.

Tidak ada beban soal amplop yang saya terima. Karena saya tidak minta. Rumah saya didatangi lalu bagi uang, ya saya terima saja," kata dia.

Hal serupa diungkapkan seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Kecamatan Nunukan.

Wanita dengan jumlah anggota keluarga lima orang itu mengaku menerima satu amplop putih berisi uang sebesar Rp1 juta dari dua orang pria yang mendatangi rumahnya.

Seusai memberikan amplop berisi uang tersebut, wanita itu menuturkan bahwa dirinya diminta memilih seorang caleg DPRD Nunukan Dapil I dan caleg DPRD Provinsi Kaltara Dapil Nunukan dari partai politik yang sama.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved