Pilpres 2024

Jelang Debat Capres, Jokowi Makan Malam Bersama Prabowo, Ganjar dan Cak Imin Ingatkan Presiden

Jelang debat Capres, Presiden Jokowi diketahui makan malam bersama Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1).

Editor: Sumarsono
IST
Jelang Debat Pilpres yang akan digelar Minggu (7/1/2024), Presiden Jokowi diketahui makan malam bersama Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1). 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Jelang debat Capres, Presiden Jokowi diketahui makan malam bersama Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1).

Dalam unggahan foto di berbagai media sosial, keduanya menjajal masakan nusantara di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng sekitar satu jam, sejak pukul 19.00 hingga 20.05 WIB.

Terlihat Presiden Jokowi mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam dipadu sepatu hitam putih.

Sementara itu, Prabowo mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat dengan motif parang dan celana panjang hitam.

Menanggapi pertemuan tersebut kubu Capres dan Cawapres lainnya pun bereaksi.

Calon wakil presiden ( Cawapres ) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengingatkan Presiden Jokowi soal netralitas di Pilpres 2024. 

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengingatkan bahwa prestasi Presiden Jokowi selama ini bisa terganggu jika dalam Pilpres 2024 nanti tidak netral.

Baca juga: Jelang Debat Capres Kedua: Prabowo Tidak Menyerang, Anies Banyak Membaca, Ganjar sudah Dapat Masukan

"Ya kalau kita sih kita harus jaga nama beliau, kita harus ingatkan terus-menerus.

Jangan sampai prestasi-prestasinya terganggu dengan ketidaknetralan,” kata Cak Imin saat di GOR Madrasatul Quran, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/1).

Meski demikan, ia menganggap pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo adalah suatu hal yang wajar antara Presiden dan Menteri. 

"Menteri sama Presiden kan biasa saja ketemu," ucapnya.

Cak Imin pun memilih tak berkomentar lebih atas pertemuan Jokowi dan Prabowo semalam. 

Menhan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi tengah selfie saat kunjungan ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat
Menhan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi tengah selfie saat kunjungan ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat (instagram/@prabowo)

Sementara itu, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo adalah suatu bentuk keberpihakan di Pilpres 2024. 

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun menantang Presiden Jokowi untuk memberi penegasan soal keberpihakan di Pilpres 2024. 

"Kalau buat saya itu pasti sudah menunjukkan sikap berpihak gitu ya. Malah lebih baik kalau ditegaskan bahwa 'Iya saya berpihak'," kata Ganjar Pranowo usai Deklarasi Dukungan Forum Betawi Rembug di Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (6/1/2024).

Baca juga: Prabowo Kritik Ganjar Soal Pupuk di Debat Capres, Presiden Jokowi Langsung Temui Petani Jawa Tengah

Ganjar menilai, pertemuan Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dengan kontestan Pilpres 2024 telah mencederai etika politik.

"Iya memang kita punya problem etika gitu kan. Kan ada yang tidak setuju dengan etika," ujarnya.

Ganjar mengaku khawatir jika keberpihakan Presiden Jokowi bisa memberi rentetan dampak buruk lainnya, yakni peluang untuk menyalahgunakan kekuasaan ketika sudah tidak netral.

"Kekhawatiran kita adalah ketika semua menyalahgunakan, penyalahgunaan kewenangannya terjadi. Ketika penyalahgunaan kewenangan itu terjadi, maka saat itu menjadi berbahaya," tandasnya.

Presiden Jokowi menyebut Menhan Prabowo Subianto lebih sabar dalam wawancara usai kunjungan ke pabrik Pindad di Bandung
Presiden Jokowi menyebut Menhan Prabowo Subianto lebih sabar dalam wawancara usai kunjungan ke pabrik Pindad di Bandung (YouTube KompasTV)

Tegaskan Netral

Tidak hanya makan malam bersama Prabowo di Rumah Makan Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, keesokan harinya Presiden Jokowi diketahui jalan pagi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto menyebut, pertemuannya dengan orang nomor satu di Indonesia itu dilakukan sambil berjalan dan makan pagi bersama.

"Tadi pagi jalan dan makan pagi," kata Airlangga saat di acara Konsolidasi Partai Golkar, Bogor, Sabtu (6/1).

Menurut Airlangga Hartarto, pertemuannya dengan Presiden Jokowi membahas banyak hal di antaranya soal Pilpres 2024.

Namun, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu enggan membeberkan rincian pembahasannya soal pilpres dengan Presiden Jokowi.

Baca juga: Hasil Survei Pilpres Terbaru, Prabowo masih Mendominasi, Ganjar hanya Jateng-DIY, Anies Menyusul

"Kalau Pilpres, kalau pembicaraan ya ada, tapi apa yang dibicarakan rahasia," ucap Airlangga Hartarto.

Dia juga menegaskan, sikap pemerintah netral terhadap Pilpres 2024. "Pemerintah netral," kata Airlangga Hartarto.

  Lebih lanjut, Airlangga juga menyebut bahwa sikap Jokowi sebagai Presiden RI netral dalam Pilpres 2024. "Pak Jokowi netral," katanya,.

Oleh karenanya, ia tidak khawatir bahwa Presiden Jokowi bersikap tidak netral ketika menemui Prabowo kemarin malam.

Namun, ia enggan berasumsi soal apakah pertemuan kemarin malam itu adalah suatu bentuk dukungan dari Jokowi kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Kalau itu harus tanyanya ke Pak Jokowi. Tapi kan tentu pemerintah harus terus berjalan, jadi ini yang kami dengan Pak Presiden bagaimana supaya program tuh berjalan," ucap dia.

Arah Dukungan Jelas

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno meyakini bahwa dukungan Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 ditujukan untuk Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Arah dukungan tersebut terlihat dalam sejumlah pertemuan empat mata PresidenJokowi dengan Prabowo, termasuk, makan malam bersama keduanya pada Jumat lalu.

Baca juga: Analisa di Balik Debat Cawapres, Gibran Tiru Gaya Bicara Jokowi, Pakar: Pakai Teknik Hipnoterapi

“Sangat jelas pertemuan ini kode keras dukungan full (penuh), total Presiden Jokowi ke Prabowo.

Tak ada bantahan soal itu,” kata Adi.

Dibandingkan dengan dua pasangan Capres-Cawapres lainnya, Presiden Jokowi tampak paling hangat dengan Prabowo.

Apalagi, Cawapres pendamping Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, tidak lain merupakan putra sulung Presiden.

Pertemuan semalam pun seakan sengaja untuk memberikan kesan ke publik bahwa Prabowo merupakan “orangnya” Jokowi. 

“Semua sudah tahu kalau Jokowi dukung Prabowo-Gibran. Mustahil dukung Ganjar-Mahfud apalagi dukung Anies-Muhaimin,” ujar Adi. (tribunnews/kompas.com)

Baca juga berita Tribun Kaltara menarik lainnya di GoogleNews/Google Berita

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved