Tarakan Memilih

KPU Tarakan Sebut KPPS Siap Dilantik, Screening Kesehatan Antisipasi Kasus Pemilu 2019 Terulang

Usai membuka penerimaan KPPS, KPU Tarakan siap melakukan pelantikan kepada ribuan petugas KPPS yang lolos dan akan bekerja di TPS.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Anggota KPU Kota Tarakan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Herry Fitrian Armandita. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Usai membuka penerimaan KPPS, KPU Tarakan siap melakukan pelantikan kepada ribuan petugas KPPS yang lolos dan akan bekerja di TPS di hari H pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.

Dikatakan Anggota KPU Tarakan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Herry Fitrian Armandita, salam tahapan membuka pendaftaran kemarin, sudah dilakukan endaftaran penyeleksi administrasi, dan termasuk mendengarkan tanggapan masyarakat tiga hari. Selanjutnya pengumuman dilaksanakan Desember 2023 kemarin.

“Setelah itu di beri SK setelah dapat tanggapan masyarakat. InsyaAllah petugas KPPS dilantik pada 25 Januari 2023. Mereka akan bekerja satu bulan usai dilantik. Jadi dari 25 Januari 2024 sampai 14 Februari 2023. Selama sebulan mereka bekerja di antaranya mengikuti Bimtek KPPS. Kemudian simulasi penguatan PPK dan PPS dan membimtek KPPS,” papar Herry, sapaan akrabnya.

Ia melanjutkan, menurut arahan KPU RI, semua KPPS akan dibimtek tujuh orang. Jika dulu hanya tiga orang, yakni ketua TPS, KPPS 4 dan KPPS 3, namun tahun ini semua anggota KPPS akan mengikuti bimtek.

Baca juga: Personel Satlantas Amankan 8 Pelanggar Knalpot Brong, Kapolres Tarakan Tegas Berikan Sanksi

“Sehingga selain masalah tungsura, dia akan dibimtek masalah Sirekap. Sebenarnya salah satu, tidak menjadi syarat utama tapi pertimbangan rekrutmen kemarin, disarankan melek IT menggunakan aplikasi teknologi infrmasi baik. Penggunaan aplikasi Sirekap sebagai alat bantu mempermudah penggunaan saat rekaputlasi suara di TPS,” paparnya.

Pendaftaran KPPS sendiri lanjutnya sudah dibuka sejak 11 Desember 2023. Terakhir ditutup 22 Deber 2023. Kenyataanya sampai 22 Desember sempat ada beberapa kelurahan yang belum terisi penuh.

Dan sudah 23 November sudah penuh.

Herry juga memaparkan pertimbangan petugas KPPS adalah dari kalangan muda karena berkaitan juga dengan fisik mental dan kesejatan. Berkaca pada pemilu 2019, banyak KPPS sakit dan meninggal.

“Penyebabnya kan karena penyakit bawaan atau komorbid sehingga, terlalu lelah kebanyakan begadang, bekerja larut malam.

Akibat kelelahan. Diharapkan KPPS itu punya kondisi prima dalam hal tenaga dan tentunya belajar dari pengalaman, kita sudah dapat arahan, sebelum mereka bertugas dan sebelum diumumkan kita juga sudah mlaksanakan screening kesehatan,” terangnya.

Ini juga bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Setiap anggota KPPS, wajib memiliki JKN KIS. Baik dibiayai pemerintah, atau bayar mandiri. Jika tidak aktif, yang bersangkutan harus mengaktifkan dulu.

“Kalau screening kesehatan, kan harus terdaftar peserta KIS dulu. Kita sudah dapat arahan BPJS Kesehatan, mereka siap bantu fasilitasi kesehatan screening mendeteksi calon KPPS sehat dan kuat dalam melaskanakan tahapan pemunguatan dan rekapitulasi suara upaya preventif. Kalau tidak direkomendasi, otomatis diganti KPPS,” terangnya.

Baca juga: Diduga Rumah Sengaja Dibakar, Polres Tarakan Buru Pelaku, Saksi Sebut Sempat ada Perkelahian

Ini dilakukan menghindari hal tidak diinginkan. Sepanjang pemantauan, hari pertama dan kedua saat perekrutan kemarin lanjutnya, banyak usia produktif, mahasiswa, baru lulus kuliah rata-rata usia 20-35 tahun yang mendaftar.

“Usia 40 tahun ke atas relatif minim. Ada tapi angka tidak sampai 20 persen. Semua discreening. Ada keterangan sehat, pengecekan kadar gula dan kolesterol,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved