Opini

Penting Ubah Arus Pembiayaan Perbankan

Ketidakseimbangan picu ketimpangan. Itu bukan hanya terjadi antar-golongan dan antar-daerah, tetapi juga antar-sektor.

Editor: Sumarsono
HO
DR. Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universita Borneo Tarakan. 

Di tengah kesulitan keuangan pemerintah, maka dana dari perbankan adalah solusi.

Dalam diskusi ini kita  menggunakan data  posisi penyaluran pinjaman  dalam rupiah atau valas oleh bank umum dan BPR yang diterbitkan Bank Indonesia.

Penyerapan dana perbankan 8 tahun terakhir (2016-2023) mengalami pertumbuhan lebih dari 250 persen.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara ( TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI )
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara ( TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI ) (( TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI ))

Oleh karena tahun 2016 total dana pinjaman semua aktifitas ekonomi  adalah sebesar Rp 7,3 triliun.

Sementara per-November 2023, besarnya dana yang disalurkan bank umum dan BPR  meningkat menjadi Rp18,24 triliun.

Apabila kita bandingan dengan PDRB Harga Konstan Kalimantan Utara ( Kaltara ) tahun 2022 sekitar Rp 66,5 triliun maka, porsi dana perbankan dalam perhitungan PDRB mencapai 27,43 persen. 

Pola penyerapan dana tahun 2023 dibandingkan beberapa tahun sebelumnya  mengalami peningkatan yang signifikan. Bukan hanya besarannya tetapi juga besarnya porsi lapangan usaha.

Baca juga: Ekonomi Kaltara 5,31 Persen Lebih Tinggi dari Nasional, PDRB & Akselerasi Vaksinasi Jadi Penyumbang

Sebelum tahun 2023 porsi lapangan usaha paling tinggi 62,77 persen.  Bahkan tahun 2020 lapangan usahanya mampu menyerap 56,39 persen.

Itu artinya  daya serap non lapangan usaha menjadi tinggi.  Pada tahun itu besarnya 43,61 persen.

Sementara tahun 2023 lapangan usaha porsi lapangan usaha meningkat.

Porsinya  hingga 67,99 persen atau sebesar Rp 12,4 trilyun. Maka non lapangan usaha  sebesar Rp 5,83 trilyun atau hanya 32,01 persen.

Berdasarkan fakta itu maka, dapat dinyatakan bahwa, penyerapan dana tahun 2023 cenderung lebih produktif. berkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi. 

Meskipun begitu tetap harus kita telusuri lebih lanjut, sektor apa saja yang menyerap dana perbankan tersebut.

 Ternyata sektor ekonomi yang menyerap dana terbesar adalah sektor jasa lainnya. Porsinya mencapai 21,86 persen atau Rp 3,98 triliun.

Sungguh ironis, sebagai sektor penyerap dana terbesar, sektor jasa lainnya hanya mampu mengakomodir 2,29 persen  tenaga kerja atau sebanyak 8.103 orang.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved