Opini

Penting Ubah Arus Pembiayaan Perbankan

Ketidakseimbangan picu ketimpangan. Itu bukan hanya terjadi antar-golongan dan antar-daerah, tetapi juga antar-sektor.

Editor: Sumarsono
HO
DR. Margiyono, Dosen Fakultas Ekonomi Universita Borneo Tarakan. 

Hampir sepertiga angkatan kerja di Kalimantan Utara diserap oleh sektor pertanian.

Jika kita hitung modal perbangkan dibagi jumlah pekerja maka, sektor pertanian hanya mendapat alokasi Rp 4,82 juta per orang. Sangat jauh dibanding sektor jasa lainnya. 

Meskipun dana yang diserap sangat rendah, ternyata pertanian berkontribusi tinggi dalam  penyerapan tenaga kerja.    

Baca juga: Dukung Digitalisasi UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltara Resmi Rilis Empat Pasar Siap QRIS

Melihat realitas itu nampak jelas bahwa, pembiayaan perbankan di Kaltara belum memberikan dampak yang siginifikan terhadap kesejahteraan.

Terutama jika kita lihat berdasarkan pengaruhnya terhadap pembentukan pendapatan dan lapangan kerja.

Ditengah arus kuat persaingan, perbankan juga mengalami hal yang sama.

Bersaing ketat dengan bank lain dan lembaga keuangan non bank lainnya. Karena itu mereka terjebak pada pertimbangan bisnis.

Dampak dari itu arah pembiayaan lebih fokus pada pertimbangan kelayakan bisinis.

Targetnya adalah besaran penyaluran kredit dan  perolehan profit.

Karena itu harus ada kebijakan yang mengarahkan polarisasi investasi semua ke semua sektor ekonomi.

Untuk merubah kondisi ini menjadi tanggung jawab penentu kebijakan (policy maker).

Dalam hal ini adalah Pemerintah dan Bank Indonesia.  Dimana pemerintah harus berupaya meningkatkan kapasistas sektor riil.

Misalnya  sektor pertanian dan sektor lainnya melalui bantuan; input, pemasaran dan pengelahan pasca panen. Itu penting untuk meningkatkan kapasitas usaha setiap aktor.

Sementara Bank Indonesia mengarahkan (steering) perbankan untuk lebih merata dalam penyaluran kreditnya.

Jika ada kebijakan insentif untuk sektor prioritas maka instrumen itulah yang seharusnya dioptimalkan untuk sektor yang dianggap tidak seksi.

Sehingga ke depan penyaluran dana perbankan mengalir disemua sektor ekonomi terutama yang signifikan terhadap pembentukan lapangan kerja dan PDRB.

Jika itu dilakukan maka, pertumbuhan ekonomi  dan pemerataan akan mudah dicapai. (*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved