Kaltara Memilih

Maju Kembali Dalam Pilkada Kaltara 2024 Mendatang, Begini Perjalanan Karir Zainal A Paliwang

Nama Zainal Arifin Paliwang seakan tak pernah surut di telinga masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara). Di film itu diperankan oleh seluruh masyarakat.

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang saat ditemui di kantor dinasnya (TribunKaltara.com / Desi Kartika) 

Dan saat itu, kami juga mengundang Bapak Kalpori di tahun 2019 untuk meresmikan gedung Mapolda Kaltara,” jelasnya.

Pada tahun selanjutnya, yakni 2020. Zainal bersama penjabat Polda Kaltara kembali melanjutkan perjuangan untuk meningkatkan status Polda Kaltara menjadi Polda Tipe A.

Namun saat proses tersebut berlangsung, Zainal A Paliwang kembali menerima perintah dari Kapolri dan mutase ke Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) Polri.

“Tidak berselang beberapa lama, turunlah keputusan Polri untuk meningkatkan status Polda Kaltara menjadi Polda Tipe A,” paparnya.

Bersamaan dengan hal tersebut, Zainal A Paliwang yang saat itu menjabat sebagai penyidik tindak pidana utama Bareskrim Polri juga mendapat promosi kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal atau jenderal bintang satu.

Karir dan Jejak Politik Zainal A Paliwang di Kaltara

Dan selang beberapa bulan, Zainal A Paliwang menjabat sebagai Analisis Kebijakan Utama bidang Pidana Umum (Pidum) Bareskrim Polri yang mana posisi tersebut juga merupakan jabatan terakhir dalam karir kepolisiannya sebelum ia memutuskan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur 2020 di Kaltara.

“Selama di bareskrim saya mendapat beberapa kali telepon untuk meminta saya maju dalam Pemilihan Gubernur 2020. Saya otomatis harus menyikapi beberapa permintaan dari masyarakat maupun teman-teman politik termasuk beberapa perusahaan di Kaltara yang menginginkan saya maju,” ungkapnya.

Namun sebelum ia memutuskan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur 2020 silam, pihaknya terlebih dahulu telah melakukan survei terhadap incumbent saat itu.

“Jika saja survei terhadap incumbent saat itu masih tinggi, tidak mungkin saya memilih untuk maju. setelah hasil survei keluar, ternyata hasilnya 70 persen masyarakat menginginkan adanya pemimpin baru di Kaltara,” paparnya.

Zainal A Paliwang yang saat itu berpasangan dengan Yansen Tipa Padan mendapat dukungan penuh dari partai-partai politik besar seperti PDI-Perjuangan, Gerindra dan PPP.

Berdarkan hasil Lembaga Survei Indoensia (LSI) menyatakan bahwa popularitas dan elektabilitas Zainal A Paliwang cukup diperhitungkan. Sehingga peluang Zainal A Paliwang untuk maju pada Pilgub 2020 terbuka lebar.

“ Kalua saat itu hasil survei saya dengan incumbent masih 50 : 50 persen, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan maju dan bertarung di Kaltara, karena menurut saya angka tersebut masih sangat riskan,” ucapnya.

Hal tersebutlah yang kemudian menjadikan patokan Zainal A Paliwang untuk berani maju dalam Pilgub Desember 2020 lalu.

“Dan Alhamdulillah saya mendapatkan angka yang tinggi sesuai hasil survei. Saat itu incumbernt hanya ada peningkatan 1 persen dan saya mendapatkan sekitar 40 sekian persen. Karena saat itu calonnya ada tiga,” ulasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved