Tarakan Memilih

114 Caleg Tarakan Kembali Bertarung di Pemungutan Suara Ulang, Menanti Perubahan Suara

Bahar Mahmud menanti perubahan suara pada Pemungutan Suara Ulang yang diikuti 114 caleg di di Dapil Kota Tarakan 1 Kecamatan Tarakan Tengah.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA
Surat suara telah selesai disortir digunakan di Pemilihan Suara Ulang (PSU) pada 13 Juli 2024 mendatang di Dapil Tarakan 1 Kecamatan Tarakan Tengah, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN – Tersisa dua hari lagi pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Dapil Kota Tarakan 1 Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, yang akan digelar pada Sabtu (13/7/2024).

Sebanyak 114 orang calon legislatif mewakili 16 parpol akan kembali bertarung di PSU dengan rincian sebagai berikut.

Tercatat 9 peserta dari PKB yang ikut bertarung. Ditambah 9 peserta lain dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), 9 caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), 9 caleg dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), 8 caleg dari Partai Golkar, 7 caleg Partai Gelombang Rakyat Indonesia hanya ada 7 caleg yang bertarung.

Kemudian Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengirimkan 9 caleg, disusul 9 caleg dari Partai Hanura, 9 caleg dari PAN, 3 caleg dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan satu caleg dari Partai Bulan Bintang,

Partai Demokrat menyertakan 9 caleg, Perindo 9 caleg, PPP 9 caleg, dan PSI 3 caleg.

Terkait PSU di Dapil Kota Tarakan 1 Kecamatan Tarakan Tengah, Sekretaris DPD PKS Tarakan, Bahar Mahmud menganggap pemilihan ini sebagai momentum dan peluang bagi caleg yang gagal mendulang suara pada 14 Februari 2024 lalu.

"Saya prihatin tapi juga ini menjadi kesempatan bagi caleg. Dalam pesta demokrasi, ada penyelenggara dan pengawasan. Jika keduanya berjalan baik maka pesta demokrasi berjalan sesuai keinginan dan harapan kita. Tapi ketika dua komponen ini KPU dan Bawaslu tidak memberikan jaminan berjalan, dikhawatirkan terjadi PSU. Diharapkan ini PSU pertama dan terakhir," ungkapnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (11/7/2024).

caleg PKS Dapil Kota Tarakan Satu Kecamatan Tarakan Tengah, Bahar Mahmud
Calon anggota legislatif dari PKS Dapil Kota Tarakan Satu Kecamatan Tarakan Tengah, Bahar Mahmud saat diwawancarai TribunKaltara.com, Kamis (11/7/2024). (TribunKaltara.com/Andi Pausiah)

Baca juga: Boks Logistik dan Kotak Suara Dibuka Jelang PSU di Kota Tarakan Kaltara, Cek Temuan KPU Terbaru

Bahar Mahmud tak menampik nantinya akan ada konsekuensi dari PSU yakni perubahan suara.

Ia juga memprediksi pemilik suara tertinggi di PSU nanti adalah orang yang sudah lama terjun ke dunia politik.

Bahkan tiga caleg terpilih pada Pileg 14 Februari 2024, bisa tergantikan akibat konsekuensi dari PSU.

Alasannya kata Bahar Mahmud, adanya kemungkinan pergeseran suara karena berkaitan dengan kepercayaan masyarakat.

"Karena memang politik ada dinamika berkembang. Manakala para caleg tak mampu mempertahankan ide dan gagasan atau kapasitasnya, maka dalam perjalanannya pemilih akan beralih ke figure lain. Karena bukan hanya 'isi tas' yang diinginkan masyarakat. Sikap moral juga jadi penentu, bukan yang hanya menjadi baik di momen Pemilu," ujar Bahar Mahmud.

Ia menilai saat ini masyarakat sudah cerdas menilai. Apalagi jika sampai memiliki pengalaman perlakuan buruk, tentu akan berpikir dua kali memilih calon yang sama yang dinilai bermasalah.

Walaupun membawa segepok (uang), kata Bahar, massyarakat cerdas tak akan melanggar prinsipnya. Ini karena dampak dari karakter masing-masing calon sudah ditunjukkan pasca 14 Feberuari 2024 kemarin.

"Sehingga itu tiga analisis versi penilaian saya, karena sikap berubah, kapasitas melemah, dan perlu diketahui, kebaikan itu tidak mengenal pemilu," ucapnya.

"Dari sisi kapasitas, bisa menjadi lemah mana kala setelah pemilihan dan terpilih, visi misi redup karena didasarkan bukan panggilan hati," tambahnya.

Baca juga: Ikhlas Didiskualifikasi, Rasa Syukur Erick Hendrawan Tiba di Tanah Air, Siap Menangkan Golkar di PSU

Ia berharap masyarakat merenung dan betul-betul memilih sesuai hati nurani. Tentunya tetap bisa menjaga kondusivitas, serta menjaga diri.

Sebagai caleg yang juga bertarung di Dapil Kota Tarakan 1 Kecamatan Tarakan Tengah, Bahar mengakui akan menghadapi PSU kali ini dengan tenang.

Alasannya karena di Pileg 2024 kemarin pada 14 Februari 2024, semua caleg terlihat ambisius, dan terjadi persaingan.

Sedangkan PSU kali ini kondisinya cukup tenang, dari sisi kejiwaan maupun mental.

Apalagi versi Pileg 14 Februari 2024 kemarin, ia merasakan kekalahan.

"Jujur saja dibandingkan di PSU dan 14 Februari 2024 kemarin, saya lebih tenang di PSU ini. Saya percaya ini sudah ada takdirnya. Saya percaya, kalau takdir itu terbaik untukmu, maka Tuhanmu akan hadirkan itu. Kalau bukan takdir, maka tidak akan dijadikan. Saya juga sudah pernah merasakan kekalahan jadi lebih tenang," ungkap Bahar Mahmud.

Kekalahan di Pileg juga pernah dirasakan Bahar Mahmud pada 2014.

Sehingga, kekalahan bukanlah pengalaman pertamanya jika nanti kembali gagal ke kursi legislatif Tarakan.

"Percaya diri penting. Itu adalah proses dan bukan sesuatu yang dipaksa. Tetap berjuang. Bahkan saya setelah putusan MK, efeknya begitu terasa. Keluarga saya yang mendukung penuh," ujarnya.

Sebagai salah seorang caleg ia juga tentunya tak bisa munafik. Pada pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024 lalu, ia mendapatkan 268 suara.

Pada PSU kali ini, Bahar berharap ada lima kali lipat kenaikan suara jika memang nanti masyarakat memilihnya.

Ia menambahkan jika gagal lagi, ia tetap akan menjadi politisi dan mencoba maju pada pertarungan 2029 mendatang.

"Alasannya sedernaha, politik adalah sebagai amal perjuangan. Jangan pernah kehilangan niat. Ini hanya soal waktu. Cita-citaku hari ini jika tidak kudapatkan, maka kuwariskan ke anak-anakku," kata Bahar.

Andai dinyatakan lolos, Bahar berkeinginan memperjuangkan kesejahteraan untuk tenaga pengajar guru khususnya guru ngaji, guru sekolah minggu, tidak terbatas satu agama saja.

Menurutnya, guru apapun itu adalah sumber dari moralitas generasi penerus.

"Mereka (guru) adalah sumber moralitas bangsa," ujarnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved