Speedboat Terbalik di Nunukan

Cerita Korban Selamat Kecelakaan Speedboat Nunukan: Jupri Sempat Dengar Bisikan di Dalam Air

Jupri, korban selamat kecelakaan speedboat di Nunukan mengaku sempat mendengar bisikan di dalam air, yang menuntunnya selamat dari insiden tersebut.

TribunKaltara.com/Febrianus Felis
KORBAN SELAMAT - Jupri (50), warga Jalan Sei Sembilan, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, yang selamat dari kecelakaan speedboat pada Rabu (29/01/2025).(TribunKaltara.com/Febrianus Felis) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kecelakaan yang menimpa Speedboat Cinta Putri dengan mesin 200 PK di Perairan Kinabasan, Kecamatan Sei Menggaris, menewaskan 6 orang, pada Rabu (29/01/2025), sekira pukul 12.00 Wita.

Dua penumpang Speedboat Cinta Putri masih dalam pencarian oleh tim gabungan.

Sementara itu ada 10 penumpang termasuk motoris yang selamat dari kecelakaan speedboat tersebut.

Satu penumpang yang selamat atas nama Jupri (50), warga Jalan Sei Sembilan, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Saat ditemui dikediamannya, Jupri dengan kondisi tubuh bugar, menceritakan detik-detik dia selamat dari kecelakaan speedboat tersebut.

"Alhamdulillah saya selamat. Hampir lagi saya tidak bisa bertemu dengan keluarga karena kejadian itu," kata Jupri kepada TribunKaltara.com, Kamis (30/01/2025), sore.

Baca juga: Jasad Pria Korban Kecelakaan Speedboat Nunukan Ditemukan Terapung di Fondasi Rumput Laut

Jupri mengatakan bahwa kemarin siang, Speedboat Cinta Putri bertolak dari Dermaga Aji Putri menuju Kanduangan, Kecamatan Sei Menggaris, Nunukan.

Namun saat speedboat masuk ke Perairan Kinabasan, Kecamatan Sei Menggaris, ombak mendadak menghantam speedboat yang ditumpangi 18 penumpang (termasuk motoris).

"Speedboat itu memang laju, karena 200 PK. Saat dihantam ombak sehingga speedboat terangkat, lalu turun kembali. Makanya speedboat itu patah dan penumpang berhamburan," ucapnya.

Saat kecelakaan speedboat, kata Jupri para penumpang masing-masing menyelamatkan diri, lantaran tidak diberikan life jacket (baju pelampung).

"Masing-masing penumpang berusaha selamatkan diri. Ada penumpang yang sampai naik di kepala speedboat. Saya sempat tenggelam, tapi saya dapat jerigen," ujarnya.

Saat Jupri sudah memeluk sebuah jerigen dengan maksud agar dirinya tetap bisa terapung, namun jerigen tersebut direbut oleh penumpang lain dari tangannya.

"Jadi jerigen itu direbut teman. Lalu saya ditolak. Saya tidak ada pilihan lain selain mencari lagi benda lain yang sekiranya bisa membuat saya tetap terapung," tuturnya.

KECELAKAAN SPEEDBOAT - Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas bersama jajaran ikut mengecek tempat kejadian perkara di Perairan Kinabasan, Kecamatan Sei menggaris, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Rabu (29/01/2025), sore. Berikut Daftar Nama 9 Penumpang Speedboat yang Selamat, 4 MD, dan 4 Hilang.
KECELAKAAN SPEEDBOAT - Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas bersama jajaran ikut mengecek tempat kejadian perkara di Perairan Kinabasan, Kecamatan Sei menggaris, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Rabu (29/01/2025), sore. Berikut Daftar Nama 9 Penumpang Speedboat yang Selamat, 4 MD, dan 4 Hilang. (TribunKaltara.com / Febrianus Felis)

Baca juga: Temukan 1 Korban, Brimob Kaltara Bareng Tim SAR Gabungan Terus Lakukan Pencarian di Perairan Nunukan

Jupri mengaku sekira setengah jam lamanya dia berupaya mencari benda lain agar bisa tetap terapung.

"Saya berupaya cari benda lain, tapi tidak ada. Jadi setengah jam itu, saya muncul lalu tenggelam lagi. Begitu terus sampai saya lemas. Seperti sudah di leher nyawaku," ungkapnya.

Jupri menuturkan dirinya sempat mendengar seperti suara bisikan yang memintanya untuk melepaskan celana yang dikenakannya.

"Saya mendengar suara bisikan yang meminta saya melepaskan celana. Begitu saya lepaskan celana, saya kembali muncul ke permukaan air," imbuhnya.

Tak lama kemudian, dia melihat speedboat dari arah depan (speedboat Nunukan menuju Sebakis). Namun Jupri katakan dia berusaha berteriak, namun tak bisa bersuara.

"Saya tidak bisa bersuara dan kepala saya tidak seberapa muncul di permukaan. Tapi kedua tangan saya bisa saya lambaikan ke atas. Motoris speedboat yang melihat tangan saya lalu singgah dan mengulurkan tangannya ke arah saya," ujar Jupri.

EVAKUASI KORBAN - Proses evakuasi korban Laka laut di dermaga penyeberangan speedboat Pasar Yamaker Nunukan, Rabu (29/01/2025), siang. Insiden speedboat terbalik di perairan Nunukan menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 4 orang lain dalam pencarian. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis.
EVAKUASI KORBAN - Proses evakuasi korban Laka laut di dermaga penyeberangan speedboat Pasar Yamaker Nunukan, Rabu (29/01/2025), siang. Insiden speedboat terbalik di perairan Nunukan menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 4 orang lain dalam pencarian. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. (Tribun Kaltara)

Baca juga: Korban Selamat Kecelakaan Speedboat di Nunukan Tambah 1 Orang, Basarnas: Baru Dilaporkan Keluarga

Setelah diselematkan ke atas speedboat, Jupri diantar ke sebuah perahu nelayan yang tak jauh dari lokasi kejadian kecelakaan tersebut.

"Saya diantar ke perahu nelayan dan saya lihat ada tiga teman saya di sana. Tapi saya belum bisa bicara. Pemilik perahu nelayan itu angkat saya masuk ke dalam perahunya dan kepala saya disiram air. Setelah itu baru agak enak rasanya," ungkapnya.

Lanjut Jupri, ia kemudian diantar ke Dermaga Yamaker. Di dermaga itu ada sudah ada pihak keluarga yang menjemput.

"Anak dari keponakan saya yang jemput untuk dibawa pulang ke rumah," pungkasnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved