Pujangga Fun Day di RTH Djoesoef Abdullah jadi Tempat Warga KTT Berburu Kuliner di Minggu Pagi 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Akhir pekan tentu menjadi waktu yang paling ditunggu banyak orang untuk menikmati waktu libur setelah melewati hari-hari sibuk baik bagi pelajar maupun pekerja.

Di Tana Tidung sendiri masyarakat akan sangat menantikan Minggu pagi, lantaran ingin berburu jajanan yang dijajakan di bazar Pujangga Fun Day atau yang lebih dikenal pasar tumpah.

Pujangga Fun Day sendiri selalu buka setiap hari Minggu pagi di Lapangan RTH Djoesoef Abdullah,  Jl Perintis, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Salah satunya Sari warga Desa Tideng Pale, ia mengatakan kepada TribunKaltara.com, meskipun tidak selalu tapi ia kerap ke Pujangga Fun Day untuk membeli sarapan.

Baca juga: Car Free Night Digelar Tiap Malam Minggu di RTH Djoesoef Abdullah, Harap jadi Ikon Baru Tana Tidung

"Sebetulnya tidak tiap minggu saya ke pasar tumpah tapi kadang ke sana lah apalagi kalau malas masak buat sarapan ya tinggal beli di sana aja," kata Sari, Sabtu (1/2/2025).

Ia juga sampaikan adanya Pujangga Fun Day tentu sangat membantu masyarakat terutama kaum ibu-ibu jika sedang ingin bermalas-malasan diakhir pekan.

"Kadang kalau hari Minggu tu kan kita apalagi ibu-ibu tu malas mau masak begitu tapi anak sama suami kan pasti butuh sarapan jadi bisa kita ke pasar tumpah beli tinggal pilih-pilih aja apa yang mau di makan," ujarnya.

Selain Sari, Anggi yang juga warga Tideng Pale mengaku rutin ke Pujangga Fun Day setiap minggunya untuk mencari jajanan yang ia sukai.

"Tiap Minggu lah saya tu ke sana (Pujangga Fun Day), macam-macam lah saya beli tu soalnya saya kan memang pecinta kuliner jadi ya senang lah datang ketempat kayak begitu buat beli apa yang saya suka," tutur Anggi kepada TribunKaltara.com.

Baca juga: Tiap Sabtu Malam, Pelaku UMKM Ramaikan Car Free Night di Lapangan RTH Djoesoef Abdullah Tana Tidung

Bahkan ia sering tidak sadar membeli jajanan dalam jumlah yang cukup banyak lantaran tergiur dengan berbagai macam makanan yang dijual.

"Jeleknya tu kadang saya kalap kalau ke sana tu soalnya semua kelihatan enak kan jadi tidak sadar ya saya beli banyak-banyak sampai tidak sanggup dihabiskan, untung aja ada kulkas jadi bisa disimpan kalau ada sisa," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti