Pemprov Kaltara Targetkan Bandara Internasional Juwata Tarakan Operasional Oktober 2025, Bentuk Tim

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Meskipun kini Bandara Juwata Tarakan di Kalimanan Utara telah berstatus Bandara Internasional, namun segala Persyaratan untuk keperluan Operasional tetap harus dipenuhi Pemprov Kaltara. Ditargetkan Oktober 2025 Bandara Internasional Juwata Tarakan mulai dioperasionalkan. 
 
Hal ini disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kaltara, Datu Iqro Ramadhan usai menghadiri rapat pembentukan tim percepatan pemulihan status Bandara Juwata Tarakan, di Gedung Gadis 2, Kamis (14/8/2025).
 
“Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 37 status Bandara Juwata Tarakan sudah ditingkatkan menjadi Bandara Internasional dengan catatan untuk operasional harus dilengkapi seperti Imigrasi, Bea Cukai, Karantina Hewan dan Kesehatan,” ungkap Datu Iqro Ramadhan, Kamis (14/8/2025).
 
Dikatakan Datu Iqro Ramadhan, Pemprov Kaltara akan membentuk tim yang melibatkan instansi terkait diantaranya seperti pihak Bandara Juwata Tarakan, Imigrasi, Bea Cukai hingga Badan Karantina.

Baca juga: Status Bandara Juwata Tarakan Dikembalikan Jadi Bandara Internasional, Ditetapkan Kemenhub 

“Target kitaOktober sudah harus clear sehingga semua sudah bisa Operasional,” sebutnya.
 
Selain itu, Pemprov Kaltarakan akan segera berkoordinasi dengan maskapai penerbangan yang ada termasuk Maswings dan Air Asia.
 
“Termasuk nanti kedepannya kita juga akan masukkan rute Kinabalu (Sabah) dan Kawi-kawi Filipina. Dan akan bekerjasama dengan maskapai Air Asia,” terangnya.
 
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya bersama tim akan lebih memfokuskan berkenaan dengan penyelesaian rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan tersebut.
 
“Syukur Alhamdulillah semua pihak saling mendukung termasuk juga Pemerintah Kota Tarakan dalam rangka peningkatan operasional Bandara Juwata Tarakan,” tandasnya.

Upaya pemulihan status Internasional Bandara Juwata Tarakan ini didasari untuk kebutuhan ekspor di Kaltara agar lebih efektif. Sehingga tidak perlu lagi harus melalui Bandara Juanda Surabaya dan Soekarno Hatta.
 
(*)

Penulis : Desi Kartika Ayu Nuryana