Berita Malinau Terkini

Malinau Kaltara Bangun Ekosistem Digital Terpadu, Perkuat Pembangunan Berbasis Data

Penguatan ekosistem digital mulai diterapkan di Malinau melalui pembangunan Portal Satu Data dan sistem Smart Government (SAGET).

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
PELAYANAN DIGITAL – Aparatur Malinau melakukan input data dalam sistem SAGET di Gedung Diklat Malinau. Aktivitas ini menjadi bagian dari penguatan ekosistem digital terpadu untuk mendukung pelayanan publik berbasis data. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Penguatan ekosistem digital mulai diterapkan di Malinau, Kaltara melalui pembangunan Portal Satu Data dan sistem Smart Government (Saget).

Inisiatif ini bertujuan menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien, transparan, dan berbasis pada informasi akurat untuk mendukung arah pembangunan daerah.

Langkah tersebut menjadi fondasi penting dalam upaya menata sistem pemerintahan yang terintegrasi.

Rencana ini menjadi prioritas dalam rencana pembangunan yang disusun Bappeda Litbang Malinau terkait pemanfaatan Super App.

Baca juga: Wempi-Jakaria Bupati dan Wakil Bupati Malinau Terpilih 2025-2030, Janjikan Program Pesat dan Saget

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan atau BKPP Malinau, Yuli Triana, menyampaikan sumber daya manusia dibekali kemampuan sebagai operator dan aparatur pengelola data profesional.

Perkembangan teknologi menuntut adaptasi cepat dalam setiap lini pelayanan publik.

“Dunia bergerak sangat cepat ke arah digitalisasi. Pemerintah dituntut untuk adaptif agar pelayanan publik dapat berlangsung cepat, tepat, dan transparan,” ujar Yuli Triana dalam pembukaan pelatihan, Selasa (11/11/2025).

Portal Satu Data disebut menjadi pondasi utama dalam membangun sistem informasi yang saling terhubung antarinstansi.

Melalui platform tersebut, pengambilan keputusan diharapkan lebih akurat dan didukung oleh data yang valid.

Tujuan utamanya agar aparatur mampu menyajikan informasi publik secara menarik, efektif, dan mudah dipahami masyarakat.

Yuli Triana menegaskan keberhasilan digitalisasi tidak semata ditentukan oleh kecanggihan sistem, tetapi juga oleh kemampuan sumber daya manusia yang mengelolanya.

Komitmen dan kompetensi aparatur menjadi faktor penentu dalam perubahan budaya kerja di lingkungan pemerintahan.

“Keberhasilan digitalisasi bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagaimana aparatur membangun budaya kolaboratif, inovatif, dan adaptif,” ungkapnya.

Program ini menjadi bagian dari transformasi digital yang kini mulai menyentuh seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan.

(*)

Penulis: Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved