Berita Bulungan Terkini

Pemulihan Pembelajaran di Bulungan Alami Kemajuan, Syarwani: Kurikulum Merdeka Tekan Learning Loss

Indonesia membuat kemajuan dalam proses pemulihan pembelajaran ( learning recovery ) akibat pandemi COVID-19.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Sumarsono
HO
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo belajar bersama siswa SD Negeri 026 Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (13/4). 

Direktur Program INOVASI, Mark Heyward mengatakan temuan Pemkab Bulungan tidak jauh berbeda dengan hasil studi learning loss yang dilakukan INOVASI tahun 2023.

Studi ini menujukkan indikasi pemulihan hasil belajar literasi dan numerasi, yaitu setara dengan 2 bulan pembelajaran (atau 0,16 sd untuk literasi dan 0,12 sd untuk numerasi).

Studi ini melibatkan 4.103 siswa, 360 guru di 69 sekolah dari 7 kabupaten di 4 provinsi mitra Program INOVASI di Indonesia.

Analisis studi ini menggunakan metode Item Response Theory (IRT), regresi OLS, serta pendapat ahli matematika dan Bahasa Indonesia untuk membandingkan data hasil belajar siswa tahun 2020, 2021, dan 2022.

Baca juga: Lewat Tranformasi Pembelajaran, Bulungan Mampu Menahan Laju Learning Loss

INOVASI merupakan program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia.

Lebih lanjut Mark mengatakan, studi ini juga menemukan penggunaan kurikulum yang disesuaikan (kurikulum darurat, kurikulum yang disederhanakan secara mandiri, dan kurikulum prototype) mampu mempercepat learning recovery setara 4 bulan.

Guru memberikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa (pembelajaran terdiferensiasi) berkontribusi setara 3 bulan.

Guru melakukan asesmen sebelum memulai materi baru berkontribusi setara 2 bulan.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan dua pengukuran yang dilakukan Pemkab Bulungan dan INOVASI menjadi bukti keselarasan Kurikulum Merdeka dengan kebutuhan daerah dalam proses learning recovery.

Ia senang karena kehadiran Kurikulum Merdeka disambut positif oleh pemerintah daerah.

Pemerintah daerah tidak hanya berpartisipasi untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka, tetapi memanfaatkan kehadiran kurikulum merdeka sebagai terobosan untuk menjawab kebutuhan daerah.

”Salah satu contoh daerah yang secara progresif menggunakan kurikulum merdeka itu adalah Kabupaten Bulungan.

Saya berharap praktik baik dari Kabupaten Bulungan ini dapat dipelajari daerah lain di Indonesia, sehingga pendidikan kita bisa benar-benar pulih dari pandemi,” tegasnya.

Praktik baik yang dicontohkan Kabupaten Bulungan juga membuktikan bahwa Kurikulum Merdeka dapat diterapkan di daerah dengan beragam kondisi.

Penutupan sekolah karena pandemi COVID-19 telah menyebabkan terjadinya learning loss. Satu generasi berpotensi mengalami kehilangan masa depan.

Semua negara di dunia ini, sedang berlomba melawan waktu untuk mencari cara terbaik melakukan learning recovery.

Ada konsekuensi ekonomi dan sosial besar yang akan ditanggung sebuah negara, jika gagal melakukan learning recovery dalam waktu cepat. (*)

Baca berita menarik Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved