Mata Lokal Memilih
Nasib Ribuan Pekerja IKN Nusantara di Pemilu 2024, hanya Boleh Coblos Capres, KPU Siapkan TPS Khusus
Nasib ribuan pekerja proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara pada Pemilu 2024, hanya boleh melakukan pencoblosan Capres-Cawapres.
TRIBUNKALTARA.COM, NUSANTARA – Nasib ribuan pekerja proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara pada Pemilu 2024, hanya boleh melakukan pencoblosan Capres-Cawapres.
Saat ini, KPU Penajam Paser Utara telah menyiapkan 2 TPS Khusus yang berlokasi tidak jauh dari IKN Nusantara.
Tempat Pemungutan Suara atau TPS Khusus tersebut adalah TPS 901 dan 902 yang melayani pencoblosan bagi pekerja proyek IKN Nusantara sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Pantauan Tribun Kaltim, Senin (12/2/2024), tenda hingga papan berisikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pekerja IKN Nusantara yang telah mendaftarkan ke KPU Penajam Paser Utara sudah terpasang.
Lokasi TPS Khusus pekerja IKN Nusantara berada di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU.
Berjarak hanya 1 kilometer dari Hunian Pekerja Konstruksi ( HPK ) IKN Nusantara.
Pekerja yang tidak berada di HPK sebagian merupakan warga asli Kecamatan Sepaku dan telah tersebar di beberapa TPS lain.
Baca juga: Kabar Terbaru Pembangunan Bandara VVIP IKN Nusantara, Lahan Milik 22 Warga PPU Belum Dibebaskan
"Tenda sudah dibangun dan kemungkinan logistik akan tiba di TPS Khusus ini H-1 sebelum pemungutan suara.
Ada sebagian pekerja IKN Nusantara warga asli Sepaku, jadi mereka melakukan pencoblosan di TPS masing-masing sesuai domisili," jelas Ketua PPS Desa Bumi Harapan, Muhammad Hafid.
Kedua TPS khusus tersebut, jelas Hafid, masing-masing menjadi tempat pencoblosan bagi 187 DPT di TPS 901 dan 117 DPT di TPS 902.

Dua TPS Khusus ini jumlah total pemilih di kedua lokasi tersebut berjumlah 304 DPT.
"304 pemilih terdaftar KPU untuk TPS khusus, kalau jumlah DPT keseluruhan di Desa Bumi Harapan ada 1.954 DPT termasuk lokasi TPS khusus.
Terbagi di 6 TPS dan 2 TPS khusus terdekat dengan proyek pembangunan IKN," tegasnya.
"Untuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di TPS 901 kami siapkan 16, dan 902 ada 3. Hanya 19 pemilih saja," tambahnya.
Mengenai pengamanan, diterangkan Hafid, nantinya di 8 TPS Desa Bumi Harapan akan ditempatkan satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) sebanyak 2 orang termasuk TPS Khusus.
"Posisi Linmas di pintu masuk dan keluar, pendampingan juga dibantu Polsek dan Koramil. Tadi sempat simulasi di balai desa, agar pelaksanaan pada hari H tidak ada kekeliruan," ujarnya.
Baca juga: Akses Jalan Negara Sepaku Menuju IKN Nusantara Mendadak Amblas, Arus Kendaraan Sementara Dialihkan
TPS 901 dan 902 juga tetap menyediakan lima kotak suara yakni untuk Pilpres, DPR RI, DPD RI, DPRD Kaltim dan DPRD Kabupaten, meski di lokasi IKN Nusantara, para pekerja hanya mencoblos satu suara.
"Satu suara itu Pilpres, tapi kita tetap antisipasi agar anggota kami (KPPS) tidak salah memberikan surat suara," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, diketahui terdapat 3.266 pekerja di IKN yang terdaftar KPU akan memilih di sejumlah TPS yang berada di Kabupaten PPU.
Pemilih ini nantinya tidak hanya memilih di lokasi TPS 901 dan 902, namun akan terbagi di beberapa wilayah Kecamatan, seperti di Kecamatan Penajam, Babulu dan Waru.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Achmad Rizal Armansyah, menegaskan kawasan IKN Nusantara terdapat dua TPS Khusus, yaitu TPS 901 dan TPS 902, dengan 304 pemilih.
Menurut Rizal, di Kecamatan Sepaku nantinya akan melayani sekitar seribu lebih pekerja.
Pasalnya, TPS yang ada di sekitar IKN Nusantara, terutama Sepaku memiliki keterbatasan untuk melayani 3 ribuan pekerja.
Untuk itu, sisanya akan disebar di TPS yang berlokasi di kecamatan lain.
KPU Penajam Paser Utara telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari Pemkab PPU, Otorita IKN dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Pekerja IKN yang kita layani sekitar TPS Sepaku, sekitar 1000-an tersebar di satu kecamatan utamanya Sepaku.
Ada pula pekerja IKN yang terdaftar DPT merupakan warga lokal (Sepaku) yang bekerja di IKN, selebihnya yang dari luar akan di alokasi ke kecamatan terdekat mungkin Rico, Sotek, Waru, Babulu bahkan Penajam," beber Rizal.
Baca juga: 2.000 ASN Eselon I dan II Pusat Segera Pindah ke IKN Nusantara, Kemenpan RB Diberi Waktu 15 Hari
Perlu Awasi Parpol
Sementara Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Sepaku terus mengawasi kegiatan partai politik (politik) selama masa tenang.
Diketahui masa tenang Pemilu telah berlangsung sejak 11 Februari 2024. Sekitar lokasi IKN Nusantara juga tak luput dari pantauan Panwascam Sepaku.
"Insya Allah kami semaksimal mungkin melakukan pengawasan dan mengutamakan pencegahan (terjadinya kecurangan)," tegas Ketua Panwascam Sepaku, Nur Milyana, Senin (12/1/2024).
Meski diakuinya, kegiatan pengawasan Pemilu terbatas personel di setiap desa dan kelurahan.
"Hanya tiga orang pengawas di Kecamatan Sepaku, sedangkan Desa dan Kelurahan ada 15 wilayah, jadi 1 orang pengawas saja tiap (Pengawas TPS). Agak kesulitan," ungkapnya.
Di TPS Khusus IKN yakni TPS 901 dan 902 yang masuk di Desa Bumi Harapan, juga hanya 1 orang petugas pengawas TPS (PTPS) nantinya, sehingga panwascam akan membantu mengawasi.
"Seluruhnya ada 8 TPS, dua diantaranya TPS khusus. Kami akan ikut membantu dan lebih monitoring di TPS khusus karena ada surat suara 5, jangan sampai petugas KPPS salah memberi surat suara karena kondisi capek," terangnya.
Tiga Potensi Pelanggaran
Bawaslu Penajam Paser Utara (PPU) mengantisipasi kerawanan pelanggaran pada Pemilu 2024, di TPS Khusus pekerja IKN Nusantara.
Terdapat dua TPS khusus yang disiapkan untuk para pekerja di IKN yakni TPS 901 dan TPS 902.
Ada beberapa potensi pelanggaran yang diantisipasi Bawaslu PPU, terutama saat masa pencoblosan.
Ketua Bawaslu PPU, Mohammad Khazin mengatakan setidaknya ada tiga potensi yang dipetakan.
Baca juga: Targetkan Investasi di IKN Nusantara Tahun 2024 Rp100 Triliun Non-APBN
Mulai dari penggunaan surat suara. Di TPS khusus tersebut pekerja IKN Nusantara sebagian besar hanya mencoblos Capres-Cawapres.
Tetapi, surat suara yang diberikan lengkap, mulai dari DPD dan DPRD. Kata Khazin, hal itu karena perlakuan TPS Khusus hampir sama dengan TPS reguler.
Dikhawatirkan petugas KPPS nantinya tidak jeli, sehingga memberikan surat suara lainnya kepada para pekerja.
"Contoh terdaftar di TPS Khusus otomatis hanya dapat satu, tapi KPPS memberikan kelima-limanya surat suara, itu potensi," ungkapnya Senin (12/2/2024).
Ia juga menjelaskan, potensi lain yang bisa muncul yakni adanya pekerja yang diarahkan untuk mencoblos ke TPS reguler terdekat, namun karena statusnya Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sehingga tidak kebagian surat suara.
Dikhawatirkan perusahaan tidak mau mengakomodir, mereka mencari TPS yang masih memiliki persediaan surat suara.
"Misalnya mereka datang ke TPS terdekat di Pemaluan, tapi semua DPT di sana hadir, surat suara dua persen yang disiapkan tidak cukup jadi mereka harus cari TPS lain yang surat suaranya masih ada.
Pertanyaannya, mau gak perusahaan mengantar mereka," jelasnya.
Meski demikian, pengawasan yang dilakukan di TPS Khusus juga hampir sama dengan reguler.
Pengawas TPS yang ditempatkan Bawaslu juga masing-masing satu orang per TPS.(taa)
pekerja
Ibu Kota Nusantara
IKN Nusantara
Pemilu 2024
pencoblosan
Capres-Cawapres
KPU Penajam Paser Utara
TPS Khusus
TPS
Otorita IKN
IKN
Pelantikan Kepala Daerah Bakal Mundur setelah 13 Maret 2025, Sidang Gugatan Isran-Hadi Tunggu MK |
![]() |
---|
Berkat Gugatan Mahasiswa UIN, MK Hapus Aturan Presidential Threshold: Semua Parpol bisa Usung Capres |
![]() |
---|
MK Terima 277 Sengketa Pilkada 2024, 15 Cagub-Cawagub Ajukan Gugatan, Termasuk Kaltim Isran-Hadi |
![]() |
---|
Optimisme Ekonomi Kalimantan Utara Pasca Pilkada Serentak 2024 dan Kebijakan PPN 12 Persen |
![]() |
---|
Akar Masalah Tim Ridwan Kamil-Suswono Bakal Ajukan Gugatan ke MK soal Pilkada Jakarta 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.