Mata Lokal Memilih
KISAH Para Pekerja IKN di Masa Pemilu 2024, Tetap Ingin Menoblos, Walau hanya Pilih Capres-Cawapres
Kisah para pekerja proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di masa Pemilu 2024, tetap ingin mencoblos, walau hanya Capres-Cawapres.
TRIBUNKALTARA.COM – Kisah para pekerja proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di masa pemilihan umum 2024 atau Pemilu 2024, tetap ingin menoblos, walau hanya pilih Capres-Cawapres.
Jarum jam menunjukkan pukul 19.45 WITA, saru selesai adzan isya.
Suasana di salah satu Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Site 1B IKN Nusantara terlihat agak sepi, Selasa (13/2/2024).
Para pekerja biasanya 24 jam bekerja membangun konstruksi IKN baru, namun kemarin agak berkurang.
Menjelang pencoblosan pemilihan umum 2024 atau Pemilu 2024 kawasan IKN Nusantara agak sepi, karena pekerja lokal mesti pulang untuk menyalurkan hak pilih mereka di TPS sesuai wilayah domisili.
Baca juga: Dua TPS Khusus Disiapkan di IKN Nusantara, Otorita IKN Ajak Pekerja Mencoblos di Pemilihan Umum 2024
Namun, ada pula yang bertahan dan menunggu esok hari untuk mencoblos di TPS Khusus yang jaraknya sekitar 1–2 kilometer, tepatnya di rest area IKN Nusantara.
Salah seorang pekerja bernama Amran (35) asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah misalnya.
Ia bercerita, diakomodir oleh perusahaan konstruksi tempatnya bekerja untuk dapat mencoblos di TPS Khusus pekerja IKN Nusantara.

"Didaftarkan oleh perusahaan. Kami mendapat undangan yang nantinya dibawa dengan melampirkan identitas (e-KTP).
Kalau teman-teman lain ada juga di kelurahan lain seperti Maridan, dan kecamatan lain yaitu Waru dan Penajam," tutur Amran yang ditemui Selasa (13/2/2024) malam.
Amran mengungkapkan, dia bersama puluhan pekerja lain akan menggunakan bus karyawan yang biasa mengantar ke site tempat bekerja, untuk dibawa ke TPS Khusus.
"Berangkatnya nanti rombongan. Sama teman-teman dari Jateng, ada juga dari Solo, Jawa Timur, Jawa Barat, ke TPS di depan sana (rest area IKN Nusantara )," sebutnya.
Baca juga: Siagakan Ribuan Personel, PLN Amankan Kelistrikan Kaltim dan Kaltara Jelang Pemilu 2024
Terkait Pemilu 2024 kali ini, diakui Amran memang agak berbeda.
Semua pekerja didaftarkan terlebih dahulu H-30 sebelum masa pencoblosan, sehingga terdaftar sebagai pemilih tambahan dengan status pindahan, kemudian ditetapkan menjadi DPT.
Ia tidak kecewa walau hanya bisa memilih Capres-Cawapres saja, karena yang terpenting hak suaranya tetap bisa disalurkan.
"Kalau saya pengalaman pertama nyoblos di luar Grobogan. Tapi nggak apa, walau cuma ikut Pilpres, tetap harus nyoblos, karena satu suara juga penting," ungkapnya.
Ditemui di tempat lain, tak jauh dari HPK tepatnya di masjid Al-Ikhwan, ada seorang pekerja bernama Effendi (37) yang berasal dari Kota Samarinda.
Ia bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
Baca juga: Nasib Ribuan Pekerja IKN Nusantara di Pemilu 2024, hanya Boleh Coblos Capres, KPU Siapkan TPS Khusus
Alhasil, ia pun mengajukan surat pindah memilih dan disetujui.
"Saya nggak pulang ke Samarinda. Pas cek DPT online terdaftar di sana kemudian pindah ke Kabupaten PPU.
Akhirnya, mendapat formulir undangan, nantinya saya mencoblos di Kecamatan Penajam, jauh memang, tetapi mau tidak mau," ujarnya.
Effendi, berbeda dengan pekerja konstruksi asal Jateng yang hanya mendapat satu surat suara.
Ia mendapatkan tiga surat suara yakni, Pilpres, DPD RI dan DPR RI untuk pencoblosan.
"Karena saya KTP Kaltim bisa dapat tiga surat suara, untuk DPRD Kaltim dan DPRD Kabupaten atau Kota jelas tidak dapat karena beda daerah pemilihan (dapil), kan saya Samarinda," tambahnya.
Meski tak lengkap 5 surat suara yang mesti dicoblos, Effendi tetap berharap Pemilu kondusif, lancar dan bisa berjalan sesuai harapan semua pihak. "
Ya semoga lancar, tidak ada kendala, terutama para petugas pemungutan suara agar tidak kelelahan," pungkasnya.
Baca juga: Jalan Negara di Sepaku Arah IKN Nusantara Mendadak Amblas Patah, Lalu Lintas Penajam-Samboja Macet
Hal senada diungkapkan Yogi Gustira Pratama.
Pria asal Desa Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, bekerja sebagai tim transisi IKN di kompleks hunian pekerja, satu atap dengan Otorita IKN.
Ia bercerita, selama berada 5 bulan bekerja di IKN, KPU Penajam Paser Utara (PPU) telah datang dan mendata untuk para pekerja termasuk dirinya untuk mencoblos 14 Februari.
"Pertama kali nyoblos di luar domisili (tempat asal), kerja disini sudah sebulan lalu, untuk Pemilu kami didata tepatnya Senin 15 Januari 2024. Untuk nantinya di nyoblos ke TPS terdekat IKN," kata Yogi.
Menurut Yogi, hak suara untuk memilih penting diberikan serta dimaksimalkan untuk memilih karena hal tersebut merupakan penentu bagaimana arah kebijakan bangsa kedepannya.
Baca juga: Program Green Pesantren Wujudkan Kesadaran Warga akan Lingkungan Hidup di Sekitar IKN Nusantara
"Jadi tetap semangat meski tidak mencoblos di TPS asal, karena penting (Pemilu) buat Indonesia maju ke depannya, tentu harus memilih, meski cuma memilih Pilpres saja," ungkapnya.
Yogi tercatat dalam DPT di TPS 05 Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU dengan jarak sendiri dari hunian pekerja IKN sekira 2-3 kilometer.
Nanti, saat datang ke TPS, pemilih DPTb harus membawa formulir A5 atau formulir pindah memilih yang didapat dari KPU serta menunjukkan e-KTP.(*)
Penulis: Mohammad Fairoussaniy
Pelantikan Kepala Daerah Bakal Mundur setelah 13 Maret 2025, Sidang Gugatan Isran-Hadi Tunggu MK |
![]() |
---|
Berkat Gugatan Mahasiswa UIN, MK Hapus Aturan Presidential Threshold: Semua Parpol bisa Usung Capres |
![]() |
---|
MK Terima 277 Sengketa Pilkada 2024, 15 Cagub-Cawagub Ajukan Gugatan, Termasuk Kaltim Isran-Hadi |
![]() |
---|
Optimisme Ekonomi Kalimantan Utara Pasca Pilkada Serentak 2024 dan Kebijakan PPN 12 Persen |
![]() |
---|
Akar Masalah Tim Ridwan Kamil-Suswono Bakal Ajukan Gugatan ke MK soal Pilkada Jakarta 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.