Kaltim Memilih

Konflik Jelang Pilkada Bontang, Ketua PKB Kaltim Tersinggung Ada Kandidat Sebut "Calo Tiket Pilkada'

Terjadi konflik internal jelang Pilkada Bontang, Ketua PKB Kaltim Syafruddin tersinggung ada kandidat menyebut calo tiket Pilkada, maksudnya siapa?

Editor: Sumarsono
Kolase/Tribun Kaltara/Antara
Kolase Pilkada Bontang - Terjadi konflik internal jelang Pilkada Bontang, Ketua PKB Kaltim Syafruddin tersinggung ada kandidat menyebut calo tiket Pilkada, maksudnya siapa? 

Menanggapi itu, Firman mengaku DPC PKB Bontang tidak mempersoalkan jika Sutomo mendeklarasikan keinginan untuk maju di Pilkada Bontang.

Menurutnya setiap kader PKB diberikan keleluasaan untuk tampil, karena itu adalah hak politik.

Namun langkahnya mesti terukur dan tidak dengan cara membangun persepsi yang buruk ke publik, dengan mengeluarkan penilaian mengatasnamakan DPW berkaca pada perolehan Pemilihan Legislatif lalu.

Firman mengatakan keliru jika dianggap Basri Rase gagal membesarkan PKB di Bontang.

Baca juga: Nama-nama Kader PDIP Bakal Diusung Maju Pilkada Kaltim 2024, Pendaftaran Calon Dibuka hingga 15 Mei

Kalau hanya mengacu pada perolehan suara Pileg DPR RI. Di sisi lain kursi ditingkat kota bertambah.

Dari nol jadi 3 dan tahun ini hasilnya kembali naik 1 kursi. Artinya, kerja-kerja secara ke partai berjalan dan terbukti.

"Kita harus fair menilai. Artinya DPW harus membuka diri. Kenapa seperti ini. Ada faktor X," ungkapnya.

Sementara, kata Firman untuk ditingkat DPRD provinsi dan DPR RI mereka tidak secara serius bekerja di Bontang.

"Mereka tidak pernah turun ke sini, jujur setiap ada pertemuan kami promosikan. Baliho ada kita sebar dimana-mana. Harusnya ada gayung bersambut.

Ayo kita sama-sama bekerja. Jangan 100 persen menyalahkan kami di DPC," ungkapnya.

Klaim Restu DPW

Sebelumnya, Sutomo Jabir dalam kesempatan wawancara dengan awak media, percaya diri bisa tampil sebagai kandidat utama PKB di Bontang.

Ia mengaku mengantongi restu DPW PKB Kaltim. Restu itu tidak datang dengan sendiri pasti ada pertimbangan rasional.

Misalnya hasil Pemilihan Legislatif 14 Februari lalu. Dimana tercatat capaian suara Calon Legislatif DPR RI Syafruddin hanya 5 ribu suara, jauh dari target yang ditetapkan yakni 15 ribu.

"Kalau DPP perhitungannya suara DPR RI, bica parliamentary threshold," kata Sutomo saat ditemui wartawan, di salah satu kafe di Jalan Pattimura, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Minggu (21/4). (uws/mrd)

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved