Kaltara Memilih
Jelang Pilkada Kaltara 2024, Parpol Non Parlemen Bentuk Koalisi, Terbuka bagi Calon Kepala Daerah
Di Kantor DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Kalimantan Utara, Tanjung Selor, Bulungan, parpol non parlemen bentuk koalisi bersama jelang Pilkada Kaltara.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sejumlah partai politik ( Parpol ) peserta Pemilu 2024 yang gagal meraih kursi di DPRD Provinsi Kalimantan Utara atau parpol non parlemen sepakat membentuk koalisi bersama, yakni Koalisi Kaltara Bersatu atau KKB.
Deklarasi KKB dilakukan pada akhir pekan lalu, Sabtu (25/5/2024) di Kantor DPW Partai Bulan Bintang Provinsi Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Bulungan.
Mengusung tema Membangun Kekuatan dan Komitmen Bersama Menghadapi Pilkada Kaltara 2024, sedikitnya ada 8 parpol yang tergabung dalam koalisi tersebut.
Delapan parpol ini, adalah Partai Perindo, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Garuda, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Ummat, dan Partai Buruh.
Baca juga: Jelang Pilkada Kaltara 2024, Gubernur Zainal Paliwang Pesan Jaga Kerukunan Antarumat Beragama
Ketua KKB Abdul Rahman mengatakan, pembentukan koalisi ini berangkat dari kesamaan nasib dalam Pemilu 2024 . Dimana, delapan parpol tersebut belum berhasil menempatkan wakilnya di DPRD Kaltara.
“Koalisi Kaltara Bersatu atau KKB ini merupakan gabungan dari partai politik yang tidak mendapat kursi di DPRD Kaltara dan beberapa DPRD Kabupaten/Kota. Itu yang mendasari terbentuknya koalisi KKB,” kata Abdul Rahman Aco --demikian akrab disapa kepada media, Senin (27/05/2024).
Kendati tidak memiliki kursi di parlemen, beberapa parpol yang tergabung dalam KKB tetap ingin berkontribusi dalam Pilkada Kaltara 2024, baik tingkat kabupaten/kota sampai provinsi.
“Dalam aturan KPU, partai yang tidak memiliki kursi di parlemen, tidak bisa mengusung calon kepala daerah, tapi kita tetap punya hak mendukung, apalagi koalisi ini gabungan sekitar 8 partai,” paparnya.
Dari delapan parpol yang tergabung dalam KKB, lanjut Abdul Rahman, tinggal Partai Perindo dan Partai Ummat yang belum menandatangani surat pernyataan bergabung dalam koalisi.
Baca juga: Jelang Pilkada Kaltara 2024, Gubernur Zainal Paliwang Pesan Jaga Kerukunan Antarumat Beragama
“Jadi sementara ini yang sudah resmi bergabung ada enam partai, dua partai lain belum tanda tangan,” jelasnya.

Abdul Rahman mengungkapkan, menyatukan 8 parpol dalam satu koalisi bukanlah hal mudah.
Mengingat setiap parpol dipahami memiliki visi dan misi masing–masing. Namun demikian, perbedaan tersebut dapat bertemu di titik persamaan raihan hasil Pemilu 2024.
“Sebenarnya untuk menyatukan parpol itu bukan hal yang gampang, tetapi mungkin yang membuat mudahnya bergabung itu karena sama-sama tidak dapat kursi.
Kami kemudian sepakat menyatukan visi dan misi seluruh partai dalam koalisi ini,” tandasnya.
Abdul Rahman menambahkan, tujuan pembentukan KKB mengarah pada pelaksanaan Pilkada Kaltara 2024.
Baca juga: Puluhan Anak Muda di Bulungan Deklarasi Relawan GAS, Dukung Andi Sulaiman Maju Pilkada Kaltara 2024
KKB akan tampil sebagai pendukung salah satu pasangan calon kepala daerah.
“Memang tujuan dan arah kita ke pilkada, mendukung salah satu paslon,” ujarnya.
Meski begitu, Abdul Rahman menegaskan bahwa pembentukan KKB ini tidak digiring oleh salah satu bakal calon.
Dalam kebijakan arah politik, KKB sementara ini masih netral dan terbuka untuk semua kandidat calon yang ingin mendapat dukungan.
“Koalisi ini masih dalam keadaan netral, masih menunggu calon-calon yang membutuhkan dukungan dari koalisi,” ujarnya.
Ditanya soal nilai jual dan posisi tawar KKB dalam kancah Pilkada Kaltara 2024, Abdul Rahman menggarisbawahi bahwa partai yang tergabung merupakan partai politik nasional.
Seluruh parpol memiliki jenjang kepengurusan sampai tingkat pusat atau DPP.
“Partai politik yang bergabung adalah parpol nasional, sudah punya pengurus dari pusat sampai kecamatan, bahkan sampai desa. Makanya semua partai ini lolos untuk ikut Pileg kemarin,” bebernya.
KKB juga diklaim memiliki basis raihan suara yang cukup signifikan. Ketika raihan suara delapan parpol pada Pemilu 2024 digabung, totalnya mampu di kisaran puluhan ribu suara.
“Kami punya basis suara dan bisa dibuktikan dari hasil pileg kemarin, jika digabungkan itu luar biasa.
Suara sah untuk DPRD provinsi sekitar 26 ribu. Di beberapa kabupaten bahkan memiliki persentase raihan suara di atas 10 persen. Itu sudah menjadi pertimbangan kami,” jelasnya.
Baca juga: Bareng ke Nunukan, Sinyal Zainal A Paliwang Gandeng Ingkong Ala Menuju Pilkada Kaltara 2024
Agenda terdekat KKB adalah menjalin komunikasi dengan semua pihak, terutama para bakal calon peserta Pilkada 2024.
Tidak lama pasca deklarasi KKB, Abdul Rahman mengaku ada empat figur bakal calon kepala daerah yang menjalin komunikasi.
“Kebetulan di hari pertama terbentuknya koalisi ini, ada 2 bakal calon Bupati Bulungan dan 2 bakal calon peserta Pilkada Kaltara yang mulai menjalin komunikasi.
Tidak perlu saya sebutkan namanya, ya, karena kami masih sama-sama menjajaki,” imbuh dia.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Cek Jadwal Putusan 3 Sengketa Pilkada di Kaltara, MK Agendakan 4-5 Februari 2025: Sidang Dipercepat |
![]() |
---|
Zainal Paliwang-Ingkong Dilantik di Jakarta pada 6 Februari, Bersama 270 Kepala Daerah se Indonesia |
![]() |
---|
Daftar 3 Kepala Daerah di Kaltara Dilantik Presiden pada 6 Februari 2025, 3 Daerah Tunggu Putusan MK |
![]() |
---|
Resmi Ditetapkan Sebagai Gubernur Kaltara, Zainal Tunggu Keputusan Kemendagri untuk Pelantikan |
![]() |
---|
Ditetapkan jadi Wagub Kaltara Terpilih Ingkong Santai Sambut Pelantikan: Tiada Persiapan Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.