Sambangi Warga Juata Permai, Balon Gubernur Kaltara Andi Sulaiman Masih Tunggu Rekomendasi Parpol

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Bakal Calon Gubernur Kaltara, Andi Sulaiman menyambangi warga RT 20 Kelurahan Juata Permai Kota Tarakan siang tadi seusai tiba di Bandara Juwata Tarakan, Jumat (5/7/2024).

Kedatangannya untuk mendengarkan berbagai aspirasi masyarakat di wilayah Juata Permai.

Kehadirannya dalam rangka menindaklanjuti petunjuk dari beberapa partai politik agar segera turun bersosialisasi ke masyarakat.

"Karena waktu terbatas, tempat tugas saya di Jawa Tengah saat ini. Sehingga saya diberi waktu turun sosialisasi. Harusnya dua minggu turun sosialisasi ke Kaltara menyambut menyapa tokoh masyarakat dan pendukung," papar Andi Sulaiman yang juga saat ini masih aktif menjabat sebagai Kabinda Jawa Tengah.

Baca juga: Lokasi Pembangunan SMAN 5 Tarakan di Karang Anyar Pantai, Pemkot Tarakan Hibah Lahan 1,4 Hektare

Ia melanjutkan karena partai meminta kehadirannya di masyarakat sehingga ia hadir di Tarakan.

Andi Sulaiman mengungkapkan tujuannya datang sekaligus memperkenalkan diri.

Kemudian lanjutnya menyampaikan bahwa ada beberapa permintaan warga di sana saat melakukan kunjungan.

Di antaranya minta difasilitasi kegiatan poli.

Kemudian keluhan masyarakat tentang pelayanan pemerintah.

Baik pelayanan BPJS, biokrasi dan sebagainya itu disampaikan.

"Termasuk pelebaran jalan di sini merasa tidak nyaman, masyarakat harapkan ada pelebaran jalan. Itu bagian misi saya ke depan, kita akan melakukan perubahan ke depan," paparnya.

Ia melanjutkan termasuk pembangunan tentu akan berjuang ke depannya.

Ia menilai yang menjadi keluhan masyarakat memang terjadi misalnya birokrasi pelayanan masyarakat.

"Kita harus perbaiki jangan mempersulit masyarakat. Melayani jangan menyusahkan," ujarnya

Disinggung terkait pensiun, ia mengakui sudah ada prosedur baku di internal institusi TNI.

Persyaratannya pada saat mendaftar di KPU melampirkan pernyataan siap pensiun dini.

Nanti pada saat penetapan 23 September 2024, sudah ada bukti pensiun dini disahkan institusi (TNI).

"Jadi kita ikuti aturan saja," paparnya.

Andi Sulaiman saat ini juga masih optimis semua partai siap mendukung.

Namun memang masih berproses. Karena partai semua saat ini sedang menunggu koordinasi antarlintas partai.

Kemudian, partai juga menunggu pasangan calon wakil.

Sehingga partai saat ini masih berkomunikasi sembari pihaknya diminta waktu mencari wakil dan nanti akan melaporkan ke parpol.

"Partai berkoordinasi antar yang akan berkoalisi nanti sehingga semua partai sekarang terbuka untuk kita. Sampai sekarang juga belum ada parpol yang mengeluarkan surat B1KWK untuk calon Gubernur Kaltara.

"Semuanya sama. Jadi itu kondisi saat ini. Partai DPP semuanya menunggu tindaklanjut dari para calon untuk menyiapkan diri," jelasnya.

Ia melanjutkan pasangan yang disasar saat ini masih berproses komunikasi dan belum waktunya untuk dipublish.

"Mohon doanya saja," jelasnya.

Komunikasi dengan semua figur sudah dilaksanakan.

Menciptakan suasana politik harmonis dan beretika menjadi tujuannya.

"Menghargai orang. Kita saling menghargai. Semua tokoh dianggap teman, orangtua," paparnya.

Berbicara kerusakan baliho kemarin lanjutnya itu adalah kejadian fakta perusakan.

Ia menilai ada yang tidak bisa dewasa dalam berpolitik.

"Apakah itu ada rasa takut atau ingin curang atau ingin menakuti itu tidak fair, tidak bagus. Yang melakukan itu saya mengajak jangan diulangilah. Sebagai calon, saya mengajak sebaiknya jangan menyakiti. Saya ajak ciptakan suasana harmonis, jangan menakuti rakyat," paparnya.

Jika demikian terjadi, ada tanda muncul kelompok tidak sehat.

Ia menyikapi bahwa tentu dilatarbelakangi ada kepentingan.

Baliho dirusak hanya satu orang.

Baca juga: Komisi IV DPRD Kaltara Tinjau Lokasi Pembangunan SMAN 5 Tarakan, Hibah Lahan Segera Dilakukan

"Artinya ada misi. Sementara kami selidiki. Saya yakin teman-teman punya niat, hentikan dirilah. Tapi kalau berlanjut, nanti akan ketemu sendiri. Ketika masyarakat tidak menginginkan situasi konflik, dia membuka potensi konflik, massa yang banyak bisa melawan. Kita inginkan harmonisasi, cegah potensi konflik," ujarnya.

Berbicara spekulasi dari isu beredar bahwa kerusakan sengaja dilakukan internal sendiri ia menyikapi bahwa ini adalah tanda bagaimana cara membolak-balikkan fakta.

"Pasti ada kepentingan. Kalau kami, yang pemula untuk apa melakukan itu, apa visinya merusak sendiri. Sementara tim kami bukan tim yang wah banget. Jika melempar isu bisa ditanyakan apa misinya melempar isu. Pasti ada tujuannya melempar isu. Menuduh orang itu tidak bagus. Menuduh kami yang tersakiti sama dengan menganiaya. Perlu dipertanyakan yang melempar isu orang bermoral atau tidak," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah