Kaltara Memilih

Utak Atik Pilkada Kaltara 2024, Adakah Kejutan di Detik-detik Menit Akhir Bagi Bakal Paslon

Ulasan tentang kandidat bakal calon yang maju di Pilkada Kaltara 2024 baik itu calon gubernur dan wakil gubernur. Ada Yansen Tipa Pdan dan Zainal A.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM
Kolase foto-foto bakal calon kepala daerah provinsi Kaltara. 

TRIBUKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Waktu dalam tahapan Pilkada Kaltara 2024 terus berjalan. Hingga kini, 21 hari menjelang dibukanya pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Kaltara pada 27 Agustus 2024, belum juga ada pasangan calon yang berani mendeklarasikan diri, secara resmi.

Setidaknya ada tiga calon gubernur yang sudah "deklarasi" siap mencalonkan. Ada Yansen Tipa Padan, wakil gubernur Kaltara sekarang. Kemudian Sulaiman, mantan kepala BIN Daerah Kaltara.

Dan ketiga, Zainal A Paliwang. Bahkan calon petahana ini sudah meminang calon pendampingnya Ingkong Ala. Meski secara sah belum ada resepsi deklarasi secara resmi.

Utak atik peluang, secara kekuatan partai politik yang kemungkinan mendukung, Zainal A Paliwang yang sudah berpasangan dengan Ingkong Ala, di atas kertas paling unggul.

Baca juga: Daftar 11 Jagoan PSI di Pilkada 2024, Kaesang Anak Jokowi Beri Perintah, Termasuk Pilkada Kaltara?

Pasangan bakal calon ini, mengklaim sudah mengantongi 21 kursi, dari 5 partai politik (parpol). Yakni Partai Gerindra (6 kursi), Partai Golkar (6 kursi), Partai Hanura (3 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (4 kursi) dan Partai NasDem (2 kursi).

Namun ini masih belum klir. Masih belum tegas, memberi dukungan. Ini karena dari parpol-parpol itu, belum memberikan dukungan resmi berupa B.1-KWK.

B.1-KWK adalah sebagai syarat utama bagi pasangan calon kepala daerah yang mendaftar ke KPU kabupaten/kota maupun provinsi, melalui jalur Parpol.

"Kalau masih berupa surat tugas atau rekomendasi, itu bukan bentuk dukungan resmi dari Parpol. Istilahnya baru dilirik, belum dipilih, apalagi dipinang. Kalau sudah B.1-KWK, itu baru namanya sudah sah, ada 'sertifikat'-nya," ujar Iwan, salah satu rekan, dalam bincang politik di salah satu kedai kopi di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara.

Meski belum memberi dukungan secara sah dengan mengeluarkan B.1-KWK, setidaknya dari beberapa bakal calon, pasangan Zaina A Paliwang-Ingkong Ala yang paling dilirik.

Baca juga: Resmi Golkar Usung Zainal Paliwang-Ingkong Ala di Pilkada Kaltara, Rudy Masud-Seno Aji di Kaltim

Bahkan konon, beberapa parpol yang hanya mengeluarkan satu rekomensasi, yaitu untuk ZIAP--akronim dari pasangan Zainal-Ingkong Ala.

Hanya saja, teori politik itu dinamis, fleksibel, tidak bisa dielakkan. Bahkan di akhir-akhir waktu, peta politik bisa berubah.

Dukungan Parpol A yang sudah pasti ke Z, bisa berubah ke calon D. Belum ada yang pasti, selama itu belum dibuktikan dengan B.1-KWK dan mendaftar ke KPU menjadi pasangan calon resmi.

Teringat pada 4 tahun lalu, saat Pilkada pertama Kaltara 2020. Salah satu partai politik diklaim mendukung satu bakal calon, bahkan logo parpolnya sudah ikut deklarasi. Namun di akhir-akhir waktu, berubah. Parpol tersebut, mendukung pasangan calon lain.

Apakah ini bisa terjadi di Pilkada Kaltara yang kedua? Bisa saja terjadi, bisa pula tidak. Apalagi ada tim-tim di internal pasangan calon, yang saling klaim mendapat dukungan parpol, yang secara kasat mata, parpol itu sudah 'mendukung' calon lain.

"Kita sudah dapat Parpol ini, kami sudah mendapat dukungan dari Parpol itu. Yang di sana belum pasti, dukungan DPP ke calon kami. Ini sudah pasti ke kami, tinggal SK saja," kalimat-kalimat ini jamak keluar dari tim pemenangan para bakal calon.

ILUSTRASI - Pilkada Kaltara (TribunKaltara.com)
ILUSTRASI - Pilkada Kaltara (TribunKaltara.com) (TribunKaltara.com)

Terlepas dari dinamika itu, secara matematis, jika 21 kursi sudah diklaim mendukungan pasangan ZIAP, maka tinggal menyisakan 14 kursi, dari 5 Parpol. Yakni, Partai Demokrat (6 kursi), PDIP (3 kursi), PKB (2 kursi), PAN (2 kursi) dan PPP (1 kursi).

Sebagaimana diketahui, syarat minimal 20 persen perolehan kursi untuk bertarung di Pilkada Kaltara berjumlah 7 kursi.

Partai Demokrat, dengan 6 kursi, sudah hampir dipastikan mendukung Yansen Tipa Padan, yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Kaltara, yang sekaligus wakil ketua umum di DPP. Namun itu masih kurang, butuh mininal 1 kursi lagi untuk memenuhi syarat mendaftar.

Yansen hanya butuh satu kursi lagi. Jika mendapat lebih, itu bonus bagi dia. Namun derita bagi calon lain. Karena otomatis hanya menyisakan maksimal 6 kursi, yang tidak bisa menjadi syarat untuk mengusung.

Informasi lain, Andi Sulaiman sebagai salah satu Bakal Calon Gubernur Kaltara 2024 - 2029, mendapat surat tugas dari PDI Perjuangan. Partai berlambang moncong putih yang memiliki 3 kursi di DPRD Kaltara itu, diklaim hanya mengeluarkan satu surat tugas, untuk Sulaiman.

Tiga kursi di kantong, masih perlu 4 kursi tambahan untuk memastikan diri berlaga di Pilkada Kaltara 2024.

Andi Sulaiman yang disebut-sebut telah menggandeng Adri Patton menjadi pendampingnya, harus bekerja lebih keras dibanding Yansen yang hanya butuh satu kursi lagi.

Baca juga: Daftar 15 Kandidat Cagub-cawagub Diusung Gerindra, Ada Pasangan Zainal-Ingkong Maju Pilkada Kaltara

Tinggal menyisakan 3 parpol yang belum memberi pernyataan dukungan kepada salah satu figur calon. Yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dengan kalkulasi sebanyak 5 kursi.

Ke mana arah ketiga partai politik ini, yang menarik. Jika satu parpol dari ketiganya, ke pasangan ZIAP dan 5 parpol yang sebelum tetap mendukung, bisa dipastikan kontestasi Pilkada Kaltara hanya diikuti dua pasangan calon, atau istilah kerennya head to head.

Begitu pula, jika parpol pemilik dua kursi atau lebih memberi dukungan ke Yansen Tipa Padan, secara perhitungan Yansen akan mengantongi 8 kursi, atau bahkan lebih. Sementara tinggal menyisakan 6 kursi, atau bahkan bisa kurang lagi.

Namun itu semua hanya itung-itungan kawan saya pakai kalkulator. Tapi itu bisa saja terjadi, meski saja juga tidak.

Ingat, politik itu sangat dinamis. Apalagi, ada pernyataan Ingkong Ala yang menyebutkan, dirinya dan Zainal A Paliwang yang mencari tambahan partai koalisi.

Jika memang hanya dua pasangan calon yang bisa maju dalam Pilkada kali ini, ada kemungkinan Andi Sulaiman dan Yansen akhirnya bersanding sebagai pasangan calon. Toh, ada pernyataan Prof Adri Paton yang menyebut, dia digandeng maju bersyukur, tidak jadi pun tambah lebih bersyukur. Artinya, tidak masalah jika pada akhirnya pilihan Sulaiman tidak jadi ke dirinya.

Dalam beberapa kali kesempatan kepada awak media, baik Andi Sulaiman maupun Yansen TP, sama-sama optimis memastikan diri maju menjadi calon gubernur Kaltara 2024-2029.

Kita tunggu saja dia 21 hari terakhir ini, apa yang terjadi sebelum hari H dimulainya pendaftaran. Akan kah ada kejutan di menit-menit akhir?

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved