Kaltara Memilih

Sering Mendapat Tekanan Paslon lain saat Debat Publik Pilkada, Cagub Zainal Paliwang Angkat Bicara

Sering mendapat tekanan dari Paslon lain saat debat publik Pilkada Kaltara, Calon Gubernur ( Cagub ) nomor urut 2, Zainal A Paliwang pun angkat bicara

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM/ DESI KARTIKA AYU
Paslon Zainal-Ingkong Ala (Ziap) saat melakukan konferensi pers usai debat publik ketiga Pilgub Kaltara yang digelar KPU Kaltara, Kamis malam (7/11/2024) di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sering mendapat tekanan dari Paslon lain saat debat publik Pilkada Kaltara, Calon Gubernur ( Cagub ) nomor urut 2, Zainal A Paliwang pun angkat bicara.

Menanggapi hal ini, Zainal Paliwang yang maju Pilgub Kaltara bersama Ingkong Ala mengatakan, selama menjabat Gubernur Kaltara bersama Wagub Yansen Tipa Padan hubungannya baik-baik saja.

Sebagai Gubernur, dirinya juga memberikan kesempatan penuh kepada Yansen TP dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Wakil Gubernur selama menjabat kurang lebih tiga tahun ini.

“Tidak pernah keluar dari mulut saya kepada wakil saya, tidak boleh atau jangan, tetapi selalu saja silakan dan silakan,” kata Zainal Paliwang, Minggu (10/11/2024).

Baca juga: Penutup Debat Publik Pilgub Kaltara, Paslon Ziap: Kita Bukan Omon-omon, tapi Sudah Terbukti

Dikemukakan, selama menjadi Gubernur Kaltara memberikan kesempatan penuh kepada wakilnya untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai Wakil Gubernur, baik dalam urusan pemerintahan maupun lainnya.

“Saya selalu katakanan silakan laksanakan, tinggal laporkan hasil Bapak setelah melaksanakan pengawasan di lapangan,” ujarnya mengulang apa yang ia pernah ucapkan.

Zainal Paliwang menegaskan, Gubernur dan Wakil Gubernur memiliki tupoksi berbeda, tidak bisa kemudian sebagai Wakil Gubernur menjalankan tupoksi sebagai Gubernur secara penuh.

Baca juga: Debat Publik Pilkada Kaltara 2024, Paslon Ziap akan Lanjutkan Program Kerja yang Sudah Berjalan

“Jangan Wakil Gubernur mau menjadi Gubernur, itu tidak boleh.

Dan saya itu tidak pernah yang namanya mengintimidasi Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ), atau bahkan mengancam,” tandasnya.

 (*)

Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved