Mata Lokal Memilih

Jusuf Kalla Ungkap Modal untuk Jadi Ketua Umum Partai Golkar Rp600 Miliar, Tolak Wacana Munaslub

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengungkapkan, butuh modal ratusan miliar bisa menjadi ketua umum sebuah partai politik di Indonesia.

Editor: Sumarsono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengungkapkan, butuh modal ratusan miliar bisa menduduki posisi ketua umum sebuah partai politik di Indonesia. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengungkapkan, butuh modal ratusan miliar bisa menduduki posisi Ketua Umum sebuah partai politik di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla (JK) saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk 'Anak Muda untuk Politik' di Gedung DPR RI, Senin (31/7/2023).

JK mulanya menceritakan proses dirinya terjun ke dunia politik.

Saat terjun di politik, JK meninggalkan dunia usaha dan menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Saya tinggalkan pengusaha apa boleh buat, kalau jadi Menteri tidak boleh jadi pengusaha.

Pengusaha saya kasih ke adik saya, diteruskan ke anak saya," kata JK.

Lantas, ia pun mengungkit jabatan-jabatan yang pernah ia emban mulai dari organisasi, perusahaan, hingga politik.

JK juga menyinggung jabatan Ketua Umum Partai Golkar yang pernah diembannya pada periode 2004-2009.

Saat itu, ia menjadi Ketua Umum usai terpilih jadi Wakil Presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Bertemu Ketum Demokrat AHY, Jusuf Kalla Sebut Anies Baswedan Ingin Cawapres dari Koalisi Perubahan

JK menyebut posisi Ketua Umum Partai Golkar biasanya diisi oleh pimpinan negara.

Dengan posisi sebagai Wakil Presiden, JK mengaku biaya yang digelontorkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar saat itu kecil.

Kondisi itu kata dia sangat berbeda dengan hari ini.

Ia menyebut biaya yang dibutuhkan jika ingin menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar hari ini sangatlah tinggi.

Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla berbincang dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Senin (15/5/2023). Selain sebagai ajang silaturahmi, pertemuan tersebut juga membahas mengenai isu politik terkini terutama menjelang Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla berbincang dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta, Senin (15/5/2023). Selain sebagai ajang silaturahmi, pertemuan tersebut juga membahas mengenai isu politik terkini terutama menjelang Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Karena Partai Golkar itu suka ketuanya itu pimpinan negara, saya tertinggi waktu itu ongkos hampir kecil sekali.

Kalau sekarang Anda mau jadi Ketua Golkar jangan harap kalau Anda tidak punya modal Rp500 miliar hingga Rp600 miliar," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved