Mata Lokal Memilih

Jusuf Kalla Ungkap Modal untuk Jadi Ketua Umum Partai Golkar Rp600 Miliar, Tolak Wacana Munaslub

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengungkapkan, butuh modal ratusan miliar bisa menjadi ketua umum sebuah partai politik di Indonesia.

Editor: Sumarsono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengungkapkan, butuh modal ratusan miliar bisa menduduki posisi ketua umum sebuah partai politik di Indonesia. 

Hal itu kata JK tak hanya terjadi di Golkar, melainkan hampir pada seluruh partai politik di Indonesia. Kecuali partai yang pendirinya masih ada.

Baca juga: Tanggapi Isu Munaslub, Al-Hidayah Solid Dukung Airlangga, Hetifah Ajak Elite Golkar Tetap Kompak

"Hampir semua partai begitu terkecuali partai yang pendirinya masih ada, kayak PDIP, kayak Nasdem, tapi partai yang sudah go public, artinya pemilihannya, itu butuh biaya besar.

Kalau dulu hanya ganti, kalau sekarang wah. Jadi itulah," kata Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu.

Tolak Wacana Munaslub

Partai Golkar sendiri belakangan dilanda isu munaslub yang digulirkan beberapa senior Partai Golkar.

Mereka menilai elektabilitas Partai Golkar jelang 2024 dalam kondisi gawat.

Namun, isu itu ditepis Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan mengumpulkan 38 Ketua DPD Golkar di Bali.

Dalam pertemuan itu para Ketua DPD I Golkar se-Indonesia itu menyatakan menolak isu munaslub.

Baca juga: Tak Setujui Munaslub, Ketua DPD Partai Golkar Kaltara Syarwani Ingin Fokus Menangkan Pemilu 2024

"Pertemuan dengan 38 Ketua DPD I seluruh Indonesia di Bali kemarin dengan Ketua Umum, selain membicarakan terkait penolakan munaslub," kata Ketua Golkar DPD I Kalimantan Barat Maman Abdurrahman saat dikonfirmasi, Senin (31/7).

Sama dengan sikap para Ketua DPD I Partai Golkar itu, Jusuf Kalla juga menegaskan menolak wacana munaslub Partai Golkar untuk mengevaluasi kepemimpinan Airlangga Hartarto.

JK menilai munaslub hanya akan menurunkan marwah partainya yang akan menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.

JK kemudian mengingatkan agar keputusan soal pencalonan presiden maupun arah koalisi Partai Golkar sepenuhnya diserahkan kepada Airlangga Hartarto yang telah diberikan mandat lewat munas.

"Sangat tidak setuju karena itu akan lebih menurunkan marwahnya Golkar," kata JK.

Ia juga mengingatkan agar semua kader bersatu. JK menilai perpecahan di internal Golkar hanya akan menyulitkan partai mencapai target di Pemilu.

”Bersatu aja belum tentu menang apalagi tidak bersatu dan tidak ada yang bilang mengangkat suara Golkar dalam kondisi ini kita semua orang sudah menetapkan pilihan-pilihannya sebenarnya," kata JK.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved