Mata Lokal Memilih

Hari Ini PDIP Umumkan Sanksi Budiman, Buntut Dukungan pada Prabowo: Saya Sangat Sedih jika Dipecat!

PDI Perjuangan ( PDIP ) akan mengambil sikap memberikan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko, kadernya yang memberikan dukungan pada Prabowo Subianto.

Editor: Sumarsono
kolase (Warta Kota/Yulianto dan Istimewa)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berang dengan manuver Budiman Sudjatmiko yang dukung Prabowo, siapkan dua sanksi tegas. kolase (Warta Kota/Yulianto dan Istimewa)) 

"Saya tahu bahwa itu (sanksi pemecatan) sangat menyedihkan untuk saya. Saya bayangkan saja saya bisa berkaca-kaca," kata dia, Sabtu (19/8).

Budiman Sudjatmiko menyebut dukungannya terhadap PDIP sudah sangat lama. Bahkan sejak pertama kali PDIP melakukan kampanye, tepatnya sejak kelas 6 SD.

"Bagi saya PDIP bahkan sejak nama PDI itu parpol, (saya) suka. Saya dukung sejak kampanyenya, sejak kelas 6 SD.

Dan jika ada sanksi buat saya itu secara personal itu emosional itu mengganggu saya," ujarnya.

Baca juga: Respon Adian Napitupulu Soal Hashim Djojohadikusumo Sebut Budiman dan Prabowo Bakal Satu Panggung

Meski begitu, politikus PDIP menyerahkan sepenuhnya keputusan pada petinggi partainya.

Dia menegaskan akan tetap selalu memegang teguh jiwa nasionalis Soekarno.

"Seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih.

Tapi yakinlah yang tercabut dari saya hanya status administratif saya sebagai seorang kader.

Nasionalis Soekarno, tapi saya sendiri tentu tetap ada," tuturnya.

Lebih lanjut Budiman Sudjatmiko berharap dukungannya terhadap Prabowo dapat menjadi pertimbangan partai. Dia juga menilai perlu adanya diskusi terhadap sikapnya.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Gerindra Siap Tampung? Ini Kata Waketum Ferry Juliantono

"Jika memang ada sanksi untuk saya, saya berharap apa yang saya lakukan bisa menjadi bahan diskusi, apakah argumen-argumentasi saya benar," ucapnya.

Budiman Sudjatmiko berharap PDIP dan Gerindra mau berkoalisi.

Menurutnya, hal itu akan sangat strategis untuk Pilpres 2024.

"Jika kemudian membuat partai bisa memutuskan bahwa kita harus katakanlah beraliansi secara strategis dengan Gerindra misalnya gitu ya," katanya. (zyn/tribun network/yud/rhm/dod)

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved