Kuota PTPS di Tarakan Bakal Berkurang, Bawaslu Sebut Ada Pengurangan Jumlah TPS dan Surat Suara

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Perektrutan Pengawas Tempat Pemungutan Suara atau PTPS Bawaslu Tarakan di Pilkada 2024 diprediksi akan berkurang jumlahnya dibandingkan pada Pemilu 2024 .

Jika di Pemilu 2024 sebanyak 628 orang direkrut, maka diprediksi pada Pilkada 2024 hanya 300-an PTPS yang akan direkrut.

Salah satu alasannya karena adanya kemungkinan pertambahan jumlah Daftar Pemilih Tetap ( DPT ) di setiap TPS.

Jumlah DPT masing-masing TPS saat Pemilu 2024 lalu maksimal 300 orang per TPS.

“Kalau sekarang jadi 500 orang, itu naik. Jadi kemungkinan turun 50 persen, di-press petugas TPS-nya.

Ini aturan dari pusat. Bawaslu Tarakan adalah lembaga hierarki, bukan kami yang buat aturan tapi dari pusat,” ujar Ketua Bawaslu Tarakan, Riswanto.

Baca juga: Tugas PTPS Berakhir 21 Februari 2024, Pemilihan Ulang Diawasi Pengawas Desa atau Kelurahan

Riswanto melanjutkan alasan dikuranginya jumlah DPT saat Pemilu 2024, karena memang ada lima surat suara harus dicoblos, sehingga ada perhitungan waktu yang dibutuhkan oleh pencoblos.

Diketahui, kemarin ada surat suara Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dan kota.

“Itu yang membedakan, ada lima surat suara. Sementara di Pilkada 2024 ini hanya dua surat suara, Pilgub dan Pilwali Tarakan.

Jadi estimasi yang direkrut nanti kemungkinan di angka 300-an untuk petugas PTPS,” jelasnya.

Sementara, data petugas PTPS yang direkrut untuk Pemilu 2024 kemarin sebanyak 628 orang untuk 628 TPS.

Artinya ada berkurang setengah di Pilkada 2024.

“Bagi duanya, 300-an itu hitungan kasarnya.

Selanjutnya untuk pengawasan TPS sendiri atau PTPS nanti akan direkrut mendekati hari H Pilkada 2024.

Dimungkinkan di tiga pekan sebelum hari H Pilkada sudah mulai dibuka.

Baca juga: Ketua Bawaslu Kaltara Apresiasi Petugas PTPS, Rustam Akif: Telah Bekerja Maksimal