Kaltara Memilih

Prabowo Mania 08 Kaltara Ajak Masyarakat tak Pilih Kotak Kosong di Pilkada 2024, Begini Alasannya

Prabowo Mania 08 Kaltara ajak masyarakat di Pilkada 2024 jangan pilih kotak kosong, kalau pilih kotak kosong nantinya dijabar Pj.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM
Ketua DPD Prabowo Mania 08 Kaltara, Mustari A Rauf. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Di antara empat pemerintah kabupaten, 1 kota dan juga pemerintah provinsi di Kalimantan Utara (Kaltara) yang akan menggelar Pilkada 2024, dua daerah di antaranya hanya diikuti oleh satu pasangan calon (Paslon). Yakni di Malinau dan Tarakan.

Fenomena Paslon tunggal, atau dalam istilahnya melawan kotak kosong banyak terjadi di Pilkada 2024. Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri di sejumlah kalangan. Salah satunya dari Prabowo Mania 08, relawan penduku calon presiden Prabowo Subianto, yang kini telah berubah menjadi Organisasi massa (ormas).

Ketua Prabowo Mania 08 Kaltara Mustari A Rauf menilai, sebuah kewajaran kalaupun hanya ada satu pasangan calon kepala daerah. Hal ini membuktikan, jika hanya satu Paslon yang menjadi pilihan.

Baca juga: Wempi Calon Tunggal di Pilkada Malinau 2024 akan Lawan Kotak Kosong: Jadi Tantangan Buat Timnya

Menurut Mustari A Rauf , masyarakat tidak panik dan cemas, karena hanya ada satu Paslon di Pilkada 2024. Apalagi khawatir. 

Menurut Ari--demikian akrab disapa, terkait pertanyaan mengenai kemenangan kotak kosong, hal ini justru akan merugikan asyarakat.

Pasalnya, ketika kotak kosong menang, di Tarakan misalnya. Maka walikota akan diisi oleh Penjabat (Pj) yang ditunjuk pemerintah provinsi atau pemerintah pusat.

"Masyarakat  tidak tahu siapa orangnya dan masyarakat akan dipimpin penjabat yang tidak mereka pilih," ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut dia kewenangan Pj ada batasan-batasannya. Sehingga dikhawatirkan tidak bisa maksimal dalam menjalankan roda pemerintahan, utamanya dalam membangun daerah.

Baca juga: Pilkada 2024 di Tarakan dan Malinau Dipastikan Lawan Kotak Kosong, Begini Penjelasan KPU Kaltara

"Oleh karena itu, sudah semestinya masyarakat memilih. Jika memang satu paslon yang ada. Kenapa tidak itu yang dipilih. Jangan memilih kotak kosong, apalagi tidak menggunakan hak pilihnya," imbuh Mustari.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved