Kaltara Memilih

Merasa "Dikeroyok" di Debat Kedua Paslon Pilkada Kaltara 2024, BegiIni Jawaban Ziap

Paslon Zainal-Ingkong Ala (Ziap) mendapatkan pertanyaan dari Paslon nomur urut 1 dan Paslon nomor urut tiga di debat Paslon Pilkada Kaltara 2024.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA
Paslon nomor urut dua Zainal-Ingkong Alas (Ziap) dalam debat Paslon Pilkada Kaltara 2024 Senin (21/10/2024) malam di Jakarta bersama pendukungnya. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR -  Selain penyampaian visi dan misi dari masing-masing Paslon di debat keda Paslon Pilgub Kaltara, Senin (21/10/2024) malam, ada sesi saling melempar pertanyaan antar calon. Lagi-lagi, Paslon petahana nomor urut 2, Zainal-Ingkong Ala (Ziap) yang menjadi 'sasaran tembak.

Paslon Ziap merasa “dikeroyok” oleh kandidat Paslon nomor urut 1 Sulaiman-Adri Patton (Sulton) dan Paslonnomor urut 3, Yansen- Suratno (YESS). Berdiri di posisi tengah, Ziap menjadi sasaran pertanyaan cukup menohok. Utamanya terkait kebijakan-kebijakan yang pernah diterapkan dalam pemerintahan periode pertama sebagai gubernur Kaltara.

Salah satunya persoalan pemberhentian mantan Direktur RSUD Jusuf SK, Dr. Rustan yang dianggap kontroversi. Kemudian mengenai kuliah gratis putra putri Kalimantan Utara (Kaltara) di Universitas Patria Artha (UPA) Makassar yang dinilai tidak tepat sasaran.

Begitu pun pertanyaan mengenai sanggahan Ziap terkait program YESS yang akan menggelontorkan program dana RT Rp 100 juta per tahun  yang dinilai tidak tepat guna.

Baca juga: YESS Pertanyakan Ada Paslon di Pilgub Kaltara yang Tak Yakin Program Dana RT: Terbukti di Malinau

Keempat, persoalan tudingan peng-anaktirian Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara

Empat pertanyaan ini, disampaikan oleh Paslon nomor 1 dan 3 yang ditujukan ke nomor urut 2 (ZIAP) dalam debat kedua yang disiarkan langsung dari studio MetroTV, Senin malam.

Menjawab pertanyaan itu, Zainal-Ingkong Ala tampak lebih lugas dan tegas menjawab. Sepertinya paslon ini, belajar dari pengalaman debat pertama yang juga mendapat 'serangan' serupa.

Zainal-Ingkong menyiapkan argumen untuk menjawab pertanyaan kedua Paslon lain, yang memang sudah diprediksikan.

Pertama soal pemberhentian Dirut RSUD Jusuf SK Tarakan yang berujung pada ranah hukum hingga gugatan ke PTUN. 

Baca juga: Debat Kedua Paslon Pilgub Kaltara Lebih Hidup, KPU Optimistis Mantapkan Referensi Calon Pemilih

Zainal A Paliwang mengakui, pemerintah dalam hal itu secara jantan mengaku 'kalah' berdasar putusan PTUN. Namun tegas dia mengatakan,  kebijakan pemberhentian Dirut RSUD Jusuf SK Tarakan, sudah berdasarkan aturan.  Hal ini sebagai bentuk ketegasan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan. 

“Setiap pejabat yang diberi sanksi pasti punya kesalahan yang merugikan masyarakat dan pemerintah. Kita sudah melalui proses investigasi, peneltian dan penghitungan kerugian pemerintah terhadap pejabat yang diberi sanksi. Jika kita kalah melalui jalur hukum, ya kita kembalikan ke jabatan semula. Tetapi kita pindahkan jabatan lain yang setara dengan posisi jabatan sebelumnya,” papar Zainal A Paliwang menjawab pertanyaan Paslon Nomor urut 1.

Jawaban Ziap juga disampakan saat paslon nomor 1 mengangkat persoalan mahasiswa yang dikirim ke Universitas Patri Artha (UPA) Makassar sebanyak 750 siswa lebih untuk melanjutkan pendidikan perkuliahan pasca lulus SLTA. 

Dikatakan Zainal A Paliwang, pengiriman mahasiswa ini sebagai pemerintah membangun SDM generasi muda Kaltara.

Versi Paslon nomor 1 menganggap kebijakan tersebut pemborosan. Karena di sisi lain di Kaltara sendiri terdapat universitas, seperti UBT, Unikal dan STIE yang dapat menampung mahasiwa.

Zainal menjelaskan, seluruh mahasiswa yang berkuliah di UPA Makassar tidak menggunakan se-peserpun APBD Kaltara. Sebaliknya seluruh biaya perkuliahan dan asrama mahasiswa Kaltara di UPA digratiskan dan ditanggung oleh Yayasan Patria Artha Makassar. 

Paslon Ziap di debat kedua 02 22102024
Paslon nomor urut dua Zainal-Ingkong Ala (Ziap) pada acara debat Paslon Pilkada Kaltara 2024 Senin (21/10/2024) malam tadi yang disiarkan langsung Metro TV dari Jakarta.

“Pemprov Kaltara pasti mendukung program tersebut, karena maksud UPA Makassar membantu pemerintah membangun program penigktan SDM putra putri Kaltara, tanpa membebani APBD. Lantas apa yang salah di sana?" terang Zainal A Paliwang, balik bertanya.

Sementara Paslon nomor urut 3 Yansen TP yang merupakan wakil Gubernur Kaltara, pasangan Zainal periode sekarang, mengaku tidak masuk dalam pengambil kebijakan soal putra putri Kaltara yang kuliah gratis di UPA Makassar. 

“Maaf saya tidak mau menjawab soal mahasiswa yang dikirim kuliah ke UPA karena saya tidak terlibat dalam urusan itu,” ujar Yansen TP dalam debat tersebut.

Pertanyaan lain, terkait Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB Kalimantan Utara yang menurut Paslon nomor urut 1 dianaktirikan, bahkan dinilai tidak tersentuh perhatian pemerintah.

Mengenai ini, Zainal A Paliwang secara tegas membantahnya. Dia mengatakan,  pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap FKUB. Terbukti dengan support terhadap berbagai kegiatannya.

Pemerintah Daerah juga telah mengirim sejumlah pengurus FKUB untuk melakukan studi banding ke luar daerah. Bahkan ke luar negeri untuk belajar soal moderasi dan toleransi beragama di Kalimantan Utara.

“Untuk membina dan pembekalan pemahaman moderasi dan toleransi kerukunan umat beragama di Kalimantan Utara, pemerintah daerah telah mengirim sejumlah tokoh dan pengurus FKUB ke sejumlah daerah, bahkan ke luar negeri untuk belajar dan memahami secara dalam tentang konsep manajemen moderasi dan toleransi antar umat beragama,” kata Zainal.

Baca juga: Malam Ini Debat Kedua Paslon Pilgub Kaltara di Jakarta, Satu Moderator Universitas Borneo Tarakan

"Serangan" dilancarkan oleh paslon nomor 3 terkait tanggapan ZIAP yang menurut Yansen TP program Vsi Misinya dinilai tidak rasional terkait soal penganggaran APBD dana Rp 100 juta per tahun untuk RT. 

Wakil Gubernur Kaltara ini menanyakan argumen Zainal-Ingkong Ala, soal programnya yang dianggap tidak rasional oleh Ziap

“Saya dengar Paslon nomor 2 menganggap program dana RT yang kami rencanakan dianggap tidak rasional. Bisa tidak dijelaskan anggapan itu?” tanya Yansen TP kepada Zainal-Ingkong Ala, dalam sesi tanya jawab.

Menanggapi pertanyaan Yansen TP, Zainal A Paliwang mengatakan, “Kami bukan tidak mendukung program itu, tetapi semua kita hitung penganggarannya berdasarkan kemampuan APBD Kaltara. Kita ini banyak program pembangunan lain yang juga sama pentingnya. Soal dana RT lebih dari Rp 100 juta per tahun kita sanggup lakukan, tetapi jika keuangan daerah atau APBD memungkinkan. Bahkan program insentif untuk RT selama ini sudah berjalan, meski nilainya tidak sebesar program paslon nomor 3,” papar Zainal penuh semangat.

Lebih jauh Zainal A Paliwang mengatakan, dirinya bersama Ingkong Ala memilih lebih fokus memaparkan visi misi program nyata dan tidak mau membalas menjatuhkan kedua rivalnya dalam debat. Meski dirinya mengaku tetap diserang, berbagai hasil kebijakan pemerintah yang dijalankan bersama Yansen TP, selama menjabat pasangan Gubernur-wakil gubernur Katara di periode pertama ini.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved