Berita Malinau Terkini
Dua Situs Megalitik Kayan Selatan, Jejak Peradaban Ribuan Tahun di Pedalaman Malinau Kaltara
Dua situs batu bersejarah di pedalaman Malinau menyimpan jejak tradisi ribuan tahun masyarakat Kayan Selatan, Malinau, Kalimantan Utara.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Dua situs batu bersejarah di pedalaman Malinau menyimpan jejak tradisi ribuan tahun masyarakat Kayan Selatan, Malinau, Kalimantan Utara ( Kaltara ).
Batu Ukir Lejiu Ayak dan Batu Tegak Long Sungan di Desa Lidung Payau menjadi bukti peradaban megalitik yang masih bertahan hingga kini.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malinau ( Disbudpar Malinau) telah mendata 2 situs langka ini sebagai cagar budaya daerah.
Catatan Disbudpar Malinau, Batu Ukir Lejiu Ayak berbentuk manusia kangkang dan diyakini warga sebagai penutup kubur leluhur.
Baca juga: Momen Bersejarah Slank Tampil di Panggung Irau Malinau Pakai Atribut Dayak, Bersama Seniman Lokal
Ukiran batu sepanjang 221 sentimeter dan lebar 113 sentimeter ini dinilai unik karena satu-satunya di Malinau.
Bentuk ukiran yang menyerupai tubuh manusia dipercaya memiliki makna simbolis dalam penghormatan terhadap arwah leluhur.
Nilai arkeologis dan budayanya membuat situs ini wajib dilestarikan.
Tak jauh dari lokasi itu, berdiri Batu Tegak Long Sungan, monolit berukir wajah dengan pahatan sederhana menyerupai tangan dan kaki. Batu ini menggambarkan ciri khas budaya megalitik di wilayah Kayan Selatan.
Tradisi pendirian batu tegak seperti ini diperkirakan telah berlangsung ribuan tahun sebagai bagian dari sistem kepercayaan masyarakat kuno.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malinau, Kristian, mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap sejumlah cagar budaya yang tersebar di berbagai wilayah.
Baca juga: Kedua Kalinya ke Malinau Kaltara, Kaka: Irau Catat Dua Momen Bersejarah Bagi Slank
“Kami terus melakukan pendataan dan verifikasi lapangan untuk memastikan setiap situs budaya di Malinau tercatat dan terlindungi sebagai warisan leluhur,” ujar Kristian.
Hasil penelitian Disbudpar, kedua situs tersebut menjadi bukti kuat keberlanjutan tradisi megalitik di pedalaman Kalimantan Utara.
Pendataan cagar budaya serupa telah dilaksanakan untuk melestarikan jejak sejarah yang belum terdokumentasikan di Malinau.
(*)
Penulis: Mohammad Supri
Batu Ukir Lejiu Ayak
Batu Tegak Long Sungan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Disbudpar Malinau
Malinau
Desa Lidung Payau
Kayan Selatan
Kaltara
| Indeks Pengelolaan Perbatasan Malinau Naik Tipis 3 Tahun Terakhir, Simpul Transportasi Stagnan |
|
|---|
| Akhir Tahun Ini, Penanganan Jeram Sungai Bahau di Dua Kecamatan Terluar Malinau Ditargetkan Tuntas |
|
|---|
| Paspor Mati tapi Masih Bekerja, Pengawasan Tenaga Kerja Asing di Malinau Kaltara Diperketat |
|
|---|
| Mayoritas Pekerja Asing di Malinau Berasal dari China, Terdata Bekerja di Proyek Strategis |
|
|---|
| Rumah Singgah Rencana Dibangun Permudah Kendala Transportasi Jeram Sungai Bahau Malinau Kaltara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/SITUS-MEGALITIK-081125.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.