Mata Lokal Memilih

Antisipasi Kerawanan Pemilu 2024 di Kaltim, Polda Gelar Simulasi Sispamkota dan Deklarasi Damai

Tingkat kerawanan jelang Pemilu 2024 dari 38 provinsi se Indonesia, Kalimantan Timur ( Kaltim ) berada di urutan 26, artinya masih relatif aman.

Editor: Sumarsono
surya.co.id
Ilustrasi simulasi Sistem Pengamanan Kota ( Sispamkota). Tingkat kerawanan jelang Pemilu 2024 dari 38 provinsi se Indonesia, Kalimantan Timur ( Kaltim ) berada di urutan 26, artinya masih relatif aman. 

"Atas nama UU, saya minta saudara-saudara mundur. Jangan ada tindakan anarkis," teriak Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli dari balik pengeras suara.

Namun instruksi itu tak diindahkan. Para demonstran semakin anarkis. Mereka mulai melakukan pelemparan berbagai jenis benda ke arah petugas. 

Ada pula yang memulai kontak fisik dengan petugas dan mencoba menerobos tameng Dalmas awal.

Mencermati situasi yang mulai panas,  dengan penghitungan matang, polisi akhirnya menurunkan kendaraan taktis (tantis) jenis watercannon.

Tekanan air yang kuat nyatanya belum berhasil untuk menghalau massa. Dalmas terpaksa memberikan tindakan lanjutan dengan mengeluarkan gas air mata.

Para demonstran mulai terpukul mundur. Sejumlah orang yang diduga sebagai provokator diamankan petugas.

Pascadiamankannya sejumlah orang itu,  massa seakan mulai kehilangan taring. Secara perlahan mereka membubarkan diri satu persatu.

Tiga jam berlalu, personel gabungan dari TNI / Polri dapat menguasai keadaan. Hingga dipastikan situasi aman terkendali, seluruh personel TNI dan Polri yang bertugas dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

Situasi menegangkan di atas hanyalah gambaran peragaan Sistem Pengamanan Kota ( Sispamkota ) yang diselenggarakan Polda Kaltim di Bandara Temindung Samarinda, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Tegaskan Netralitas TNI di Pemilu 2024, Dandim Bulungan: Dilarang Pasang Atribut di Areal Milik TNI

Seluruh atribut yang digunakan dipastikan aman dan semua petugas serta masyarakat sekitar yang terlibat tak satupun yang terluka.

Tembakan yang dilepaskan pun bersumber dari senjata tanpa peluru.

Bahkan, tidak hanya simulasi pengamanan unjuk rasa, Polda Kaltim juga menurunkan Detasemen Anti Teror yang memperagakan cara menghalau aksi terorisme.

Bahkan, di hadapan seluruh tamu undangan dan masyarakat yang hadir, Polda Kaltim juga memberikan gambaran bagaimana teror bom bunuh diri terjadi hingga cara mereka memusnahkan markas terorisme.(ave)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved