Bisnis Baliho Kampanye di Kaltara
Permintaan Kayu untuk Baliho dan Percetakan Spanduk Kampanye di Tanjung Selor Meningkat
Permintaan kayu untuk baliho dan percetakan spanduk kampanye di Tanjung Selor mengalami peningkatan, ada yang untung hingga 3 kali lipat.
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Cornel Dimas Satrio
Hingga saat ini, Hansen belum pernah mendapati pemesan 'bodong' atau penipu. Karena percetakan Mulia Jaya Production mewajibkan Down Payment (DP) 75 persen saat pemesanan.
Permintaan kayu ikut naik
Sementara itu, kenaikan permintaan juga dirasakan oleh pelaku usaha kayu di Tanjung Selor, jelang Pemilu 2024, terutama saat bulan-bulan kampanye seperti ini.
Seorang pengusaha kayu dan mebel di jalan Salak, Tanjung Selor, Bulungan, mengaku jumlah permintaan kayu sebagai bahan pembuat APK seperti baliho dan spanduk mengalami peningkatan.
Rata-rata tim pemenangan calon presiden maupun caleg menyasar toko mebelnya untuk mencari kayu.
"Hingga saat ini lebih dari 50 Kubik, kami berhasil jual sejak dimulainya masa kampanye. Karena rata-rata mereka beli disini," kata pengelola kayu yang enggan disebutkan namanya.
Baca juga: Baliho dan Spanduk Bertuliskan DPD RI Tidak Ikut Ditertibkan, Begini Alasan Bawaslu Tarakan
Pengusaha tersebut mengaku tidak mengambil keuntungan lebih dari adanya moment kampanye.
Harga kayu yang dia jual tetap sesuai harga biasaa. Sedangkan untuk jenis kayu yang dijual pada toko mebel tersebut adalah meranti.
"Harganya sama aja, mau beli banyak atau sedikit. Kita tidak naikan atau beri diskon," pungkasnya.
Terdapat dua ukuran kayu yakni, digunakan sebagai penyangga bagian atas spanduk atau baliho dengan ketebalan sekitar 3 centimeter, luas 5 centimeter dan panjang 4 meter. Ukuran ini lebih ringan dan dipatok dengan harga Rp 15.000.
Sedangkan untuk bagian kaki atau penyanggah diperlukan kayu balok dengan ketebalan sekitar 5 centimeter, luas 6 centimeter dan panjang 4 meter, sehingga lebih kokoh dan dibanderol seharga Rp 25.000.
Namun, pihaknya menyarankan kepada pembeli agar membeli dalam jumlah kubikasi, karena harga akan mengikuti.
Satu kubik kayu harganya Rp 3.570.000 dan jumlahnya kurang lebih 150 batang, untuk ketebalan 5 centimeter dan luas 6 centimeter.
Adapun kayu yang dipakai adalah sisa dari pembuatan papan atau balok. Menurutnya daripada sisa kayu tersebut dibuang, lebih baiknya dijual kembali dengan ukuran panjang 4 hingga 5 meter dan luas sekitar 5 centimeter.
"Kalau untuk hari biasa, pembeli biasanya hanya sampai sore. Tapi saat masa-masa kampanye ini kami buka toko mulai pagi sekitar pukul 08.00 hingga 21.00 masih melayani pembeli," ungkapnya.
| Beber Titik Pemasangan APK di Tarakan, Begini Syarat dari KPU |
|
|---|
| Pemilu Tak Pengaruhi Omzet Penjualan Kayu, meski Pemesanan selama Desember Tembus 100 Batang |
|
|---|
| Masa Kampanye, Usaha Neo Print di Tarakan Akui Omzet Naik 30 Persen, Siapkan Paket Khusus Caleg |
|
|---|
| Usaha Percetakan Tumbuh Subur di Malinau saat Kampanye Pemilu 2024, Omzet Capai Rp10 Juta per Bulan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.