Bisnis Baliho Kampanye di Kaltara

Usaha Percetakan Tumbuh Subur di Malinau saat Kampanye Pemilu 2024, Omzet Capai Rp10 Juta per Bulan

Usaha percetakan di Malinau Kalimantan Utara tumbuh subur saat masa kampanye Pemilu 2024, baliho masih sangat relevan untuk promosi citra caleg.

|
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com/Mohamad Supri
Aktivitas Rumah Percetakan Digital Malinau Hulu, ketika melayani pesanan percetakan baliho selama tahapan kampanye Pemilu 2024. (TribunKaltara.com/Mohamad Supri) 

Visualisasi pesan-pesan kampanye termasuk citra bagi para caleg dinilai masih relevan terutama menggait pemilih yang belum menentukan pilihannya.

baliho APK di Malinau 150124_2
Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 yang terpasang di ruas jalan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. (TribunKaltara.com/Mohamad Supri)

Baca juga: Kampanye Hari ke-3 Pemilu 2024 di Tarakan Masih Sepi, Pemasangan APK Tersebar di 50 Titik

Baliho masih relevan untuk kampanye

Akademisi sekaligus Direktur Poltek Malinau, Henri Tetiawadi menilai meskipun terkesan konvensional, Baliho atau spanduk masih menjadi model kampanye andalan bagi peserta Pemilu.

Visualisasi pesan-pesan kampanye termasuk citra bagi para caleg dinilai masih relevan terutama menggaet pemilih yang belum menentukan pilihannya.

"Baliho, Spanduk ini masih dianggap efektif. Karena ini bagian dari promosi juga, mengenalkan orang yang maju, apalagi di Malinau, ketokohan masih cukup kuat di daerah kita," ungkapnya.

Dilihat dari mayoritas APK saat ini. Henri menerangkan ada 3 pesan yang rata-rata ditonjolkan. Parpol, gambar dan nomor urut caleg.

Komunikasi visual dinilai efektif dan menjadi informasi utama alat peraga kampanye. Sementara narasi kampanye hanya menjadi pelengkap di dalam APK.

Henri menilai peserta dapat memanfaatkan pola narasi yang unik untuk menggaet pemilih.

"Pesannya rata-rata visual. Kalau kita lihat, ada yang satu spanduk merangkum Caleg-caleg, dan ada yang hanya satu tokoh, calegnya.

Di tempat-tempat umum seperti di jalan, waktu orang memperhatikan itu sangat singkat. Jadi visualisasi calegnya yang ditonjolkan," ujarnya.

Baca juga: Jelang Pemilu Serentak 2024, KPU Nunukan Sebut 175 Titik Pemasangan APK Bakal Tersebar di 163 Lokasi

APK saat ini memiliki tujuan sebagai pemicu, sementara pesan dan visi-misi kampanye lebih banyak disampaikan melalui kampanye tatap muka atau rapat umum.

APK disarankan dapat memuat pesan yang dapat diingat oleh calon Pemilih. APK serupa pengenalan dalam hubungan sosial.

Pendalaman visi misi dilanjutkan melalui model kampanye lainnya. Tantangan saat ini, Peserta harus memperbanyak visualisasi, dan pesan agar dapat terekam jelas oleh konstituen.

Diantaranya dengan memanfaatkan median yang lebih terjangkau. Kampanye digital memainkan peran penting dalam model komunikasi politik.

"Sekarang ini, Medsos, terutama pemilih muda lebih banyak jumlahnya di Malinau," kata Henri Tetiawadi.

(*)

Berita tentang Liputan Khusus Bisnis Baliho Kampanye di Kaltara

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved